Tahukah Anda

Gejala Long Covid Kini Disederhanakan Jadi 12

Editor: Muliadi Gani
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Ilustrasi vaksin Covid-19. Mereka yang divaksin akan terhindari dari long Covid.

PROHABA.CO - Sejak Covid-19 pertama kali menjadi krisis kesehatan global, laporan tentang efek kronis dan jangka panjang setelah infeksi semakin meningkat.

Efek jangka panjang ini sering disebut long Covid.

Berbagai gejala long Covid yang terkait dengan kondisi tersebut pun bermunculan, beberapa di antaranya brain fog atau kabut otak, kelelahan, dan kehilangan indera penciuman.

Akanbervariasi, dari yang relatif ringan hingga serius.

Satu-satunya kriteria untuk mengidentifi kasi seseorang terkena kondisi long Covid adalah apabila beberapa gejala di atas berlangsung, kambuh, atau baru muncul 30 hari setelah infeksi.

Para ahli pun sebenarnya masih bertanya-tanya apakah penyebab long Covid atau gejala-gejala itu hanya merupakan serangkaian kondisi pasca-Covid-19 semata.

Jika sistem diagnosis akan diberlakukan maka peneliti membutuhkan pemahaman yang lebih jelas tentang apa sebenarnya long Covid itu.

Untuk mengetahuinya, kolaborasi para peneliti dari Amerika Serikat mengambil data pasien dari kelompok yang terdiri atas hampir 10.000 orang.

Kelompok tersebut, seperti dikutip dari IFL Science, Selasa (30/5/2023), sebanyak 8.646 orang di antaranya sebelumnya pernah terinfeksi Covid-19, sedangkan 1.118 orang lainnya tidak.

Baca juga: Vaksin Penuh Terbukti Dapat Kurangi Gejala Long Covid-19

Dari data tersebut, selanjutnya ahli mensurvei tiap orang dan membuat daftar berbobot dari gejala long Covid yang dilaporkan, lalu menilai masing-masing seberapa dekat hubungannya dengan Covid-19.

Hasilnya, peneliti menyoroti 12 gejala paling produktif yang terkait dengan long Covid.

Setelah sebelumnya terdapat 200 gejala yang dilaporkan terkait dengan long Covid.

Di urutan pertama gejala yang paling sering terjadi adalah hilangnya indra penciuman atau pengecapan.

Ini merupakan gejala khas Covid-19 yang memengaruhi sel saraf.

Selanjutnya, malaise pascaaktivitas atau merasa lelah setelah latihan fisik atau mental masuk di urutan kedua.

Halaman
123