Tahukah Anda

Kangkung sebagai Fitoremediator, Amankah untuk Dikonsumsi?

Editor: Muliadi Gani
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Ilustrasi Kangkung

* Konjugasi: Enzim GST akan menambahkan gugus glutathione (GSH) pada senyawa berbahaya yang terikat pada tanaman kangkung.

Hal ini akan membentuk senyawa yang lebih mudah dipecah atau dikeluarkan dari tanaman kangkung.

* Pembentukan senyawa yang kurang berbahaya.

Setelah substrat terikat pada GSH, enzim GST akan mengubah struktur kimia senyawa berbahaya menjadi bentuk yang lebih mudah untuk dikeluarkan dari tanaman kangkung tersebut.

* Reaksi berulang. Setelah proses detoksifikasi selesai, enzim GST akan berfungsi kembali untuk mengikat senyawa berbahaya yang baru dan mengulangi proses konjugasi dan pembentukan senyawa yang kurang berbahaya.

Selain enzim GST, kangkung juga mengandung enzim lain seperti Peroksidase dan Katalase yang juga berperan dalam fitoremediasi.

Enzim Peroksidase berfungsi untuk membantu melindungi tanaman dari stres oksidatif dan mengoksidasi senyawa-senyawa berbahaya seperti fenol dan logam berat menjadi bentuk yang lebih aman.

Sedangkan enzim Katalase mempunyai peran dalam membersihkan radikal bebas dan mengoksidasi senyawa-senyawa berbahaya seperti formaldehida dan metanol.

Cara Masak Tumis Kangkung Super Enak, Minyak Harus Dicampur Garam Agar Hal Ajaib Ini Terjadi (SajianSedap)

Baca juga: Berikut Ini Adalah Resep Untuk Membuat Kue Tradisional Nagasari Jagung Manis

Harus dibuang Kangkung telah digunakan sebagai tanaman fitoremediator di berbagai negara, termasuk Indonesia, untuk membersihkan air dan tanah dari limbah pertanian dan industri.

Namun, penting untuk diingat bahwa kangkung yang digunakan sebagai fitoremediator harus dibuang dengan benar dan tidak digunakan untuk konsumsi manusia atau hewan, karena dapat mengandung polutan dan zat kimia berbahaya.

Selama ini kangkung dikonsumsi oleh manusia disebabkan kandungan zat gizinya yang penting bagi kesehatan tubuh, di antaranya adalah kaya akan vitamin A, C, dan K yang berperan penting dalam menjaga kesehatan kulit, rambut, mata, dan tulang.

Kangkung juga mengandung zat besi yang dibutuhkan tubuh untuk membantu memproduksi sel darah mera

Selain itu, kangkung juga mengandung kalsium yang baik untuk menjaga kesehatan tulang dan gigi.

Serat yang terdapat pada kangkong juga penting untuk menjaga kesehatan pencernaan dan mencegah sembelit.

Kangkung juga mengandung protein yang dibutuhkan tubuh untuk membangun jaringan tubuh dan menjaga kesehatan otot dan kandungan asam folatnya penting untuk kesehatan ibu hamil dan perkembangan janin.

Halaman
1234