PROHABA.CO - Sejak Israel dan milisi Hammas saling serang pada Sabtu (7/10) dan Minggu (8/10/2023).
Puluhan warga menjadi tawanan, ratusan ribu lainnya mengungsi.
Tragedi pilu kemanusiaan pun terjadi lagi di tahun ini.
Perang Israel vs Hamas, Palestina, masih terus memanas di sekitar Jalur Gaza.
Di tengah konflik tak berkesudahan ini, ternyata sebuah studi ilmiah beberapa tahun lalu mengungkapkan asal-usul orang Palestina dan Israel.
Seperti dikutip dari Kompas. id, edisi 20 Desember 2017, asal-usul orang-orang Palestina dan Israel atau Yahudi ternyata berasal dari satu leluhur yang sama.
Lantas, bagaimana risetgenetik menunjukkan warga Yahudi-Israel dan Palestina ini bersaudara?
Baca juga: Rusia Sindir Senjata Bantuan Barat ke Ukraina Berakhir di Pasar Gelap, Digunakan Hamas Serang Israel
Ahli imunologi asal Spanyol, Antonio Arnaiz-Villena menyimpulkan dalam studinya bahwa perseteruan Israel dan Palestina berakar pada perbedaan budaya dan agama, tetapi bukan dari genetik atau asal-usul leluhur yang ternyata keduanya memiliki akar yang sama.
Profesor genetika dari Complutense University-Madrid dalam risetnya coba menelisik keberadaan variasi gen dan tipe humanleukocyte antigen (HLA) pada orang-orang Palestina.
Selanjutnya, Antonio membandingkan HLA orang Palestina dengan berbagai populasi lain di dunia, termasuk Yahudi.
Untuk diketahui, gen HLA dalam berbagai studi genetika, selama ini digunakan untuk meneliti hubungan populasi dan asal-usul geografis.
Satu leluhur Hasil studi Antonio pun menunjukkan, baik orang Palestina maupun Yahudi berasal dari leluhur (indatu) yang sama.
Mereka adalah orangorang Kan’an (Canaanities) yang hidup di daerah yang kini diklaim Palestina dan Israel, sejak 3.000 tahun yang lalu.
Baca juga: PBB: Lebih 263.934 Warga Gaza Mengungsi Akibat Perang, Tertinggi Sejak Eskalasi 2014
Baca juga: Menkominfo Minta Meta Bersihkan Konten Judi Online di Platformnya
Pada perjalanannya, leluhur mereka, orangorang Kan’an kemudian berbaur dengan Mesir, Mesopotamia, dan orangorang Anatolia secara intensif.
Studi genetik orang Yahudi dan Palestina ini awalnya dipublikasikan di jurnal Human Immunology pada tahun 2001.