Berita Viral

Kasus Pertama dan Langka, Seorang Pria Alami Robek Tenggorokan karena Menahan Bersin

Penulis: TM Farizi
Editor: Jamaluddin
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Ilustrasi seorang pria yang sedang bersin.

CT scan lima minggu kemudian menunjukkan bahwa robekan tersebut telah sembuh sepenuhnya. Beberapa dokter menyatakan bahwa kasus ini harus dilihat sebagai peringatan bagi orang lain.

PROHABA.CO - Seorang pria mengalami robekan pada tenggorokannya setelah ia mencoba menahan bersin.

Menurut para ahli medis, ini merupakan kasus yang pertama yang diketahui.

Peristiwa itu terjadi saat pria tersebut tiba-tiba mengalami demam saat sedang mengemudi mobilnya.

Namun, alih-alih meletakkan jarinya di bawah hidung atau membiarkan bersinnya tak terkendali, dia malah memencet hidung dan menutup mulutnya.

Teknik pengendalian bersin yang aneh ini memiliki efek sebaliknya.

Kekuatan bersin yang ditekan menyebabkan lubang kecil berukuran dua kali dua milimeter di tenggorokannya.

Hal itu sesuai dengan isi sebuah laporan di Live Science.

Baca juga: Para Ahli Sebut Ternyata Mengonsumsi Protein Nabati Dapat Mencegah Penyakit Diabetes Hingga Jantung

Penutupan saluran napas pria tersebut membuat peningkatan tekanan, yang menyebabkan bersin 20 kali lebih kuat dari biasanya dan menyebabkan kerusakan parah.

Dalam kasus ini, tekanannya sangat tinggi sehingga tenggorokan pria tersebut robek berukuran 0,08 kali 0,08 inci.

Kemudian, pria tersebut mencari pertolongan media karena dia merasakan sakit yang parah dan lehernya bengkak di kedua sisi.

Para dokter memeriksanya dan mendengar suara berderak samar.

Namun, pria tersebut mengaku ia tak mengalami kesulitan bernapas, berbicara, atau menelan.

Hasil rontgen mengungkapkan bahwa pria tersebut menderita emfisema bedah yaitu suatu penyakit di mana udara terperangkap di balik lapisan jaringan terdalam pada kulit.

Baca juga: Tujuh Risiko Tidur Berlebihan, Ada Diabetes dan Penyakit Jantung

Selanjutnya, CT scan menunjukkan bahwa robekan itu terletak di antara tulang belakang ketiga dan keempat lehernya.

Selain itu, udara sudah berkumpul di area antara paru-paru dan dadanya.

Para profesional media menyimpulkan bahwa kerusakan tersebut disebabkan oleh peningkatan tekanan yang cepat di trakea saat bersin dengan hidung terjepit dan mulut tertutup.

Dilansir dari NDTV pada Kamis (14/12/2023), dokter juga menyebutkan bahwa pria tersebut tidak memerlukan operasi.

Namun, ia tetap menjalani observasi di rumah sakit selama dua hari untuk memastikan tanda-tanda vitalnya, termasuk oksigen tetap stabil.

Baca juga: Mengenal Fibrosis Kistik, Penyakit Langka Yang Mematikan

Setelah keluar dari rumah sakit, dokter memberinya obat penghilang rasa sakit dan obat demam serta menyarankan dia untuk menghindari aktivitas fisik yang menuntut selama dua minggu.

CT scan lima minggu kemudian menunjukkan bahwa robekan tersebut telah sembuh sepenuhnya.

Beberapa dokter menyatakan bahwa kasus ini harus dilihat sebagai peringatan bagi orang lain.

“Setiap orang harus disarankan untuk tidak menahan bersin dengan cara mencubit hidung sambil menutup mulut karena dapat mengakibatkan perforasi trakea (batang tenggorokan),” tulis para penulis dalam jurnal BMJ Case Reports .

Menurut para dokter, luka tenggorokan sangat jarang terjadi, namun bukan tidak mungkin.

Baca juga: 5 Penyakit Yang Bisa Sebabkan Kematian Tapi Sering Dianggap Sepele

Hanya ada sedikit contoh yang terdokumentasi.

Jika hal ini benar-benar terjadi, biasanya disebabkan oleh trauma fisik atau cedera yang diderita selama operasi, termasuk kelenjar tiroid atau pemasangan selang ke tenggorokan.

Biasanya, pembedahan diperlukan untuk menyembuhkan kerusakan, tergantung pada lokasi robekan dan apakah tanda-tanda vital pasien stabil, tambah mereka. (Penulis adalah mahasiswa internship dari Universitas Teuku Umar Meulaboh, Aceh Barat)

Update berita lainnya di PROHABA.co dan Google News