Gunung Api Meletus

Gunung Berapi Paling Aktif di Dunia Meletus di Hawaii

Editor: Muliadi Gani
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Gunung Kilauea di Hawaii, Amerika Serikat, meletus

PROHABA.CO, HONOLULU - Gunung Kilauea , salah satu gunung berapi paling aktif di dunia, mulai meletus Senin (3/6/2024) pagi di daerah terpencil dan kemudian berhenti sekitar 12 jam kemudian, kata Observatorium Gunung Api Hawaii milik Survei Geologi AS.

Gas yang dikeluarkan oleh letusan akan menyebabkan kabut vulkanik melawan arah angin Kilauea.

Masyarakat yang tinggal di dekat taman nasional harus menghindari partikel vulkanik yang dimuntahkan ke udara akibat letusan tersebut, kata observatorium.

Daerah tersebut terakhir mengalami letusan setengah abad lalu, kata Observatorium Gunung Api Hawaii milik Survei Geologi AS.

Letusan ini terjadi sekitar 1 mil (1,6 km) selatan kaldera Kilauea, di kawasan dalam taman nasional Gunung Api Hawaii yang terakhir meletus pada bulan Desember 1974.

Kawasan di sekitar kaldera telah ditutup untuk umum sejak tahun 2008 karena bahaya lain, termasuk retak tanah, ketidakstabilan pada dinding kawah dan longsoran batuan.

“Cahaya terlihat dalam citra webcam, menunjukkan bahwa lava saat ini sedang meletus dari celah,” kata observatorium USGS, dilansir dari Guardian.

Baca juga: Gunung Kilauea di Hawaii Meletus Lagi, Semburkan Lava 24 Meter, Teraktif di Dunia

Baca juga: Gunung Semeru Meletus, Dampak Letusannya Ternyata Bisa Bikin Bumi Gelap

Baca juga: Cerita Dede Sunandar Pernah Dimaki oleh Istri Artis Terkenal hingga Buat Nangis dan Resign

Letusan tahun 1974 hanya berlangsung sekitar enam jam.

Observatorium mengatakan belum bisa memastikan berapa lama letusan ini akan berlangsung.

“Letusan saat ini sedang berlangsung, tetapi terjadi di lokasi terpencil di dalam taman nasional, volume letusannya rendah dan tidak menimbulkan ancaman langsung terhadap kehidupan manusia atau infrastruktur penting,” kata observatorium tersebut.

Pejabat pertahanan sipil mengatakan beberapa daerah mungkin mengalami peningkatan gas.

“Berhati-hatilah jika Anda sensitif terhadap gas vulkanik,” ujarnya.

Mitch Roth, Wali Kota Big Island, mengatakan warga sudah terbiasa dengan letusan yang terjadi di dalam taman.

“Masyarakat hanya perlu menyadari bahwa ini adalah salah satu tempat paling aman yang bisa terjadi,” katanya.

“Sama sekali tidak ada properti yang terancam,” tambahnya.

Halaman
12