Berita Kriminal

Gegara Cemburu, Pria di Bangkalan Tusuk Sahabat hingga Tewas, Korban Akrab dengan Mantan Istrinya

Editor: Muliadi Gani
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Tersangka YS (31), warga Desa Kelbung, Kecamatan Galis mengaku dibakar cemburu hingga bertindak kalap dan menusukkan sebilah belati ke perut sahabatnya, NR (30), warga setempat. Hal itu diakui YS saat dihadirkan di Polres Bangkalan, Rabu (26/6/2024)

Namun pertanyaan korban itu tidak digubris oleh tersangka YS.  

“(Korban) tidak langsung saya tegur, melainkan menegur lewat (mantan) isteri saya dan mengakui memang kenal.

Nanun (mantan isteri) mengaku berkomunikasi hanya urusan memesan produk,” papar tersangka YS.  

Dalam komunikasi melalui ponsel, terjalin komunikasi antara pelaku dan korban.

Komunikasi itu terjalin satu minggu sebelum tragedi penusukan.

Baca juga: Gegara Cemburu, Seorang Pria Tusuk Mahasiswa yang Sedang Tidur

Tersangka YS junga mengaku sempat memperingatkan korban NR agar tidak lagi menghubungi mantan isterinya, MR yang pernah dinikahi YS secara siri.  

“Saya sudah tekan (mantan) isteri dan bilang kamu (korban) nelpon pakai nomor biasa, ngaku saja biar kita tidak terjadi salah paham dan terjadi pemukulan.

Tapi tetap saja (korban) tidak mengaku, ngakunya hanya urusan utang piutang, saat itulah saya tusuk,” jelas tersangka YS.

Dalam perkara ini, pihak Polsek Galis menyita sejumlah barang bukti berupa sehelai sarung warna merah bermotif batik dan sebilah senjata tajam jenis pisau  dengan panjang 25 Centimeter.

Kapolres Bangkalan, AKBP Febri Isman Jaya mengungkapkan bahwa peristiwa penusukan itu terjadi pada 16 Juni 2024 sekitar pukul 22.30 WIB di sebuah teras rumah warga yang kerap dijadikan nongkrong dan ngopi oleh tersangka dan korban.

“Kebetulan pelaku dan korban ini masih sahabat, pelaku curiga dengan sahabat karena menghubungi mantan isterinya, cemburu lah.

Ditanya oleh pelaku tetapi korban mengelak,” ungkap Febri didampingi Kasat Reskrim Polres Bangkalan, AKP Heru Cahyo.  

Febri menjelaskan, korban sempat mendapat pertolongan dari warga dengan dilarikan ke puskesmas dan kemudian dirujuk ke rumah sakit di Bangkalan.

Namun pada akhirnya, korban dirujuk ke rumah sakit di Surabaya.

“Korban sempat dirawat di Surabaya selama 4 hari sebelum meninggal, Awalnya korban dan pelaku berada di lokasi yang sama, karena keduanya bersahabat.

Halaman
123