Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) telah mengklasifikasikan daging olahan sebagai karsinogen Grup 1 dan daging merah sebagai Grup 2A, yang menunjukkan bahwa daging tersebut kemungkinan bersifat karsinogen.
Makanan dan minuman manis
Pola makan tinggi gula, terutama dari minuman manis, permen, dan makanan ringan olahan, telah dikaitkan dengan peningkatan risiko obesitas, diabetes tipe 2, dan jenis kanker tertentu.
Mengonsumsi gula dalam jumlah besar dapat menyebabkan resistensi in
sulin, peradangan kronis, dan peningkatan kadar insulin, yang semuanya dapat mendorong perkembangan dan perkembangan kanker.
Selain itu, makanan manis berkontribusi terhadap penambahan berat badan dan lemak, yang merupakan faktor risiko beberapa jenis kanker, termasuk kanker payudara, kolorektal, dan pankreas.
Baca juga: Apa Saja Manfaat Durian untuk Kesehatan, Mengurangi Risiko Kanker dan Mencegah Penyakit Jantung
Makanan cepat saji
Makanan olahan, termasuk makanan ringan, makanan ringan kemasan, dan makanan cepat saji, sering kali mengandung lemak tidak sehat, karbohidrat olahan, natrium, dan bahan tambahan buatan dalam jumlah tinggi.
Konsumsi rutin makanan-makanan ini telah dikaitkan dengan obesitas, resistensi insulin, dan peradangan kronis, yang semuanya merupakan faktor risiko kanker.
Selain itu, beberapa makanan olahan mungkin mengandung akrilamida, zat karsinogen potensial yang terbentuk selama proses memasak dengan suhu tinggi seperti menggoreng atau memanggang.
Konsumsi alkohol yang tinggi
Konsumsi alkohol berlebihan merupakan faktor risiko beberapa jenis kanker, termasuk kanker payudara, hati, kolorektum, kerongkongan, dan mulut.
Alkohol dimetabolisme di dalam tubuh menjadi asetaldehida, suatu karsinogen yang diketahui dapat merusak DNA dan mengganggu mekanisme perbaikan sel.
Konsumsi alkohol kronis juga berkontribusi terhadap peradangan, stres oksidatif, dan perubahan kadar hormon, yang semuanya dapat mendorong perkembangan dan perkembangan kanker.
Makanan tinggi garam