Bara api ini dapat menimbulkan kebakaran baru jauh dari kobaran api sebelumnya.
"Kami menerima laporan bahwa bara-bara api ini menempuh jarak puluhan kilometer.
Bara mendarat di celah-celah di sekitar rumah dan tanaman hias, kemudian membakar rumah-rumah," kata Hadden.
Kalau bara api hanya menimbulkan kebakaran di satu rumah, maka tidak terlampau sulit bagi dinas pemadam kebakaran untuk memadamkannya.
"Masalahnya sering kali puluhan rumah yang terbakar secara bersamaan akibat bara api.
Kemudian setiap rumah menghasilkan lebih banyak bara api, semacam efek domino," kata Hadden.
Selain menyebabkan kerusakan pada gedung-gedung, bara api juga sangat berbahaya bagi orang-orang di sekitar lokasi kebakaran.
"Rasanya seperti berada dalam pusaran bara api, tidak ada oksigen," kata Alec Gellis kepada CBS News, mitra BBC di AS, yang rumahnya terbakar.
"Saya nyaris tidak selamat. Untung saya masih sempat masuk ke mobil saya," lanjutnya.
4. Bukit dan ngarai
Lanskap berbukit di wilayah Los Angeles turut meningkatkan risiko yang ditimbulkan kebakaran hutan.
"Api akan menyebar dengan sangat cepat ke atas bukit," kata Hadden.
"Fitur geografis seperti ngarai dan jurang membuat perilaku api menjadi sangat ekstrem dan menantang. Sepertinya tidak mungkin bagi siapa pun untuk bisa melawan kobaran api dengan cara normal," jelas dia.
Topografi ini tak hanya meningkatkan risiko penyebaran api, tapi juga membuat evakuasi lebih sulit.
Di daerah Palisades, jalan-jalan sempit di lereng bukit semakin mempersulit orang-orang yang berusaha untuk melarikan diri.
5. Perubahan iklim
Masih terlalu dini untuk memastikan apakah perubahan iklim kebakaran menjadi faktor penyebab kebakaran Los Angeles, tapi perubahan iklim sudah dikaitkan dengan memburuknya kebakaran hutan secara global.
Matt McGrath dalam laporannya untuk BBC News menyebutkan peningkatan jumlah hari ketika kondisi cuaca dapat meningkatkan risiko kebakaran.
Keadaan ini semakin diperparah perubahan iklim.
Hadden mengatakan perubahan iklim bukan semata menyebabkan dunia semakin panas, tapi turut memicu bentangan kondisi ekstrem yang terjadi selama ini.
"Selain cuaca yang lebih panas, (perubahan iklim) juga dikaitkan dengan kondisi angin yang lebih ekstrem dan hujan yang lebih ekstrem yang memungkinkan vegetasi tumbuh," ujar Hadden.
"Jadi, tidak hanya menavigasi perubahan besar dalam bentuk kondisi lebih panas, lebih kering, tetapi juga lebih basah dan lebih berangin [cuaca], dan segala sesuatu yang disebabkan perubahan iklim. Itulah yang akan menentukan risiko ke depan," pungkasnya. (*)
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "5 Penyebab Kebakaran Los Angeles Amerika, Kenapa Seminggu Tak Padam?",
Update berita lainnya di PROHABA.co dan Google News