Jika sejak kecil anak sudah memiliki kadar kolesterol yang tinggi, bukan tidak mungkin serangan jantung dan penyakti stroke dapat dialaminya pada usia muda.
Baca juga: Stop Kebiasaan Makan Mi Instan Campur Nasi, Ahli Gizi Ungkap Risiko dan Efek Sampingnya Bagi Tubuh
2. Menyebabkan berat badan berlebih atau obesitas
Bahan utama mi instan terbuat dari terigu dan tepung, di mana kedua bahan ini diolah melalui proses panjang sebelum pengemasan.
Tepung dan terigu tidak mengandung vitamin dan mineral penting bagi anak di masa tumbuh kembangnya.
Sementara itu, anak-anak membutuhkan asupan tersebut untuk menjaga daya tahan tubuh dan mengoptimalkan pertumbuhannya.
Mi instan mengandung tinggi kalori, karbohidrat dan lemak trans yang berdampak pada peningkatkan berat badan anak.
Terlalu sering mengonsumsi mi instan dapat meningkatkan risiko anak mengalami obesitas.
3. Sebabkan gangguan pencernaan
Terlalu sering mengonsumsi mi instan bisa menghambat nutrisi yang masuk ke dalam tubuh akibat kurangnya vitamin dan mineral.
Tentu saja ini tidak baik untuk tumbuh kembang sang buah hati. Selain itu, kurang nutrisi juga bisa menyebabkan gangguan pencernaan pada anakanak.
Beberapa gejala yang muncul meliputi, susah buang air besar, perut kembung, diare, hingga kebocoran pada usus.
Jika kondisi ini sudah terjadi, anak-anak yang sedang dalam proses tumbuh kembang berisiko mengalami kekurangan gizi, dehidrasi, anemia, dan perdarahan di saluran pencernaan.
4. Sebabkan hipertensi pada anak
Mi instan memiliki kadar garam yang relatif tinggi, di mana konsumsi garam yang tinggi berisiko mengalami hipertensi.
Dalam satu bungkus mi instan, kadar garamnya sudah cukup besar untuk orang dewasa.