PROHABA.CO - Aksi unjuk rasa penolakan UU TNI, menyebutkan bahwa kekerasan tidak hanya dialami oleh demonstran, tetapi juga tim medis, jurnalis, dan pendamping hukum yang bersiaga di lokasi.
Pascakericuhan, aparat gabungan Polisi bersama TNI melakukan penyisiran dan membubarkan massa.
Unjuk rasa menolak Undang-Undang Tentara Nasional Indonesia (UU TNI) di berbagai daerah di Indonesia berakhir ricuh, termasuk di Malang, Surabaya dan Jakarta.
Massa demo terlibat bentrok dengan aparat.
Namun di sisi lain terdapat laporan dari lapangan, diduga sejumlah aparat baik polisi dan TNI melakukan kekerasan terhadap massa aksi.
Tak hanya itu diduga polisi melakukan pemukulan terhadap jurnalis yang tengah meliput demo.
Dan juga dilaporkan terdapat dugaan posko tim medis di Malang diserang oleh polisi dan TNI.
Rekaman video soal dugaan penganiayaan dan penyerangan oleh aparat tersebut sampai viral di sosial media.
Jurnalis di Malang Diduga Dipukul Polisi saat Liputan Demo Tolak UU TNI
Rama Indra Surya (24), jurnalis media online Beritajatim dipukul terduga oknum polisi saat meliput aksi demo tolak UU TNI di depan Gedung Negara Grahadi Surabaya, Senin (24/3/2025).
Rama mengakui awalnya mereportasekan barikade pasukan kepolisian melakukan pengendalian massa aksi demontran yang masih berusaha bertahan dan sesekali melakukan perlawanan; melempar batu dan kayu ke arah barisan Polisi.
Di tengah upaya pengendalian massa demontran itu, beberapa aparat kepolisian yang berseragam Polisi dan yang berpakaian sipil, berusaha mengamankan sejumlah peserta demonstran yang kedapatan berusaha melakukan perlawanan, mengutip TribunJatim.com.
Pada suatu momen, terdapat upaya pengendalian massa dari aparat, dilaporkan saat itu mereka memukuli peserta demonstran yang berhasil ditangkap dan diamankan.
Lantas saat melakukan peliputan beberapa orang terduga oknum polisi mendatangi, membentak, memukul, serta memiting tubuh Rama.
Baca juga: Demo RUU TNI Malang Berakhir Rusuh, Massa Aksi dan Aparat Ikut Jadi Korban
Padahal, lanjut Rama, dirinya saat itu, sudah berkali-kali berteriak menyampaikan bahwa dirinya merupakan jurnalis dan bukanlah bagian dari peserta demontran.