Tahukah Anda

Rahasia Membuat Kopi Enak Menurut Ilmu Fisika, Ini Rumusnya! 

Editor: Muliadi Gani
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

ILUSTRASI kopi - Rahasia Membuat Kopi Enak Menurut Ilmu Fisika, Ini Rumusnya! Penelitian terbaru mengungkap bahwa prinsip-prinsip fisika berperan penting dalam menciptakan rasa kopi yang sempurna.

PROHABA.CO -  Menikmati kopi bukan sekadar soal rasa, tetapi juga soal ilmu.

Penelitian terbaru mengungkap bahwa prinsip-prinsip fisika berperan penting dalam menciptakan rasa kopi yang sempurna.

Para penikmat kopi mungkin selama ini hanya fokus pada jenis biji, tingkat sangrai, dan alat seduh.

Namun, tahukah Anda bahwa cara menuang air panas ke bubuk kopi ternyata punya pengaruh besar terhadap rasa?

Para fisikawan akhirnya menemukan trik sederhana namun jenius untuk menyeduh kopi pour-over yang hemat bubuk, tanpa menurunkan kualitas rasa. Solusinya? Cuma soal ketinggian menuang air!

Di tengah krisis perubahan iklim dan naiknya harga biji kopi dunia, tim fisikawan dari University of Pennsylvania membawa angin segar untuk para pecinta kopi manual. 

Mereka membuktikan bahwa teknik menuang air dari ketinggian tertentu bisa meningkatkan ekstraksi tanpa perlu menambah takaran bubuk.

Mengapa teknik ini penting? “Kopi semakin sulit ditanam, dan karena itu, harga kopi kemungkinan besar akan terus naik dalam beberapa tahun ke depan,” ujar Arnold Mathijssen, fisikawan dari University of Pennsylvania sekaligus penulis studi dimaksud.

Berdasarkan penelitian yang diterbitkan di Jurnal Physics of Fluids, timnya berupaya mencari cara agar kita bisa menggunakan lebih sedikit bubuk kopi tanpa menurunkan kualitas seduhan.

Gagasan penelitian ini berasal dari rasa penasaran Ernest Park, mahasiswa doktoral Mathijssen.

Baca juga: Ini Efek Samping Minum Kopi yang Perlu Anda Waspadai, Simak Penjelasannya

Ia mulai bereksperimen dengan cara menuang air dari berbagai ketinggian dan mencatat rasa hasil seduhannya.

“Awalnya dia hanya mencoba-coba menuang dari berbagai ketinggian.

Lalu dia bilang: Ini enak, tapi kita perlu eksperimen sungguhan,” kata Mathijssen.

Menuang dengan strategi Penelitian dilakukan dalam dua tahap.

Pertama, mereka menggunakan partikel gel silika "bukan bubuk kopi asli" yang dimasukkan ke dalam corong kaca berbentuk kerucut.

Dengan bantuan kamera beresolusi tinggi, mereka mengamati bagaimana air berinteraksi dengan partikel tersebut.

Setelah itu, eksperimen dilanjutkan dengan kopi sungguhan.

Mereka menguji berbagai kecepatan dan ketinggian saat menuang air. Hasilnya? 

Teknik menuang secara perlahan dan stabil dari ketinggian tertentu memberikan hasil ekstraksi kopi terbaik.

Cara menuang ideal Berdasarkan eksperimen, menuang air terlalu rendah menghasilkan aliran yang terlalu lambat dan tidak mampu menembus lapisan bubuk kopi dengan baik.

Sebaliknya, menuang dari jarak yang lebih tinggi memberikan cukup energi untuk menciptakan efek “longsoran” 'di mana air tidak hanya menembus lapisan kopi tetapi juga mengaduk dan meratakan bubuk kopi di dasar penyaring.

Baca juga: Kapan Waktu Terbaik untuk Minum Kopi di Pagi Hari, Berikut penjelasannya

 “Menambah ketinggian menuang akan mengimbangi lambatnya aliran air.

Artinya kita hanya akan mendapatkan efek longsoran jika ada cukup energi,” jelas Mathijssen. 

Efisien dan hemat Keunggulan dari teknik ini adalah efisiensinya.

Tim peneliti memperkirakan bahwa kita bisa menghemat sekitar 10 persen penggunaan bubuk kopi tanpa mengorbankan rasa.

Untuk membuktikannya, mereka mengukur total zat padat terlarut dalam berbagai cangkir kopi yang diseduh dengan metode berbeda. Kita tidak perlu alat canggih.

Cukup gunakan ketel ‘goose-neck’ dan tuang air secara perlahan dan stabil dari ketinggian sekitar 28 cm (11 inci).

Namun, ada satu hal penting: jangan sampai aliran air terpecah menjadi tetesan kecil.

“Jika kita menuang terlalu lambat atau terlalu tinggi, aliran air akan pecah menjadi tetesan-tetesan kecil, dan itu yang harus dihindari,” terang Mathijssen.

Jika aliran air tidak stabil, maka ia tidak bisa mencampur bubuk kopi secara efektif. 

“Coba perlahan dulu. Lalu naikkan ketel dan tuang perlahan, tapi jangan sampai alirannya pecah,” sarannya.

Margot Young, salah satu penulis studi ini, menambahkan, “Jika kamu melihat aliran berubah menjadi tetesan tipis, itu tanda bahwa aliran air tidak bisa mencampur bubuk kopi dengan baik.”

Dengan sedikit pemahaman fisika dan perhatian terhadap teknik, kita bisa menikmati secangkir kopi pour-over yang tidak hanya nikmat, tetapi juga hemat. Selamat mencoba! 

Baca juga: Minum Kopi Bisa Turunkan Risiko Penyakit Parkinson, Berikut Penjelasan Ahli

Baca juga: Bubuk Kopi Ternyata Menyimpan Rahasia untuk Kecantikan Alami

Baca juga: Peneliti Temukan Manfaat Ampas Kopi yang Tak Terduga, Begini Kata Pakar

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Rahasia Membuat Kopi Enak dan Hemat, Menurut Ilmu Fisika",