Meski bisa membuat seseorang tertidur atau tidak sadar, etomidate bukan obat penghilang rasa sakit.
Obat ini hanya membuat tubuh berada dalam kondisi sedasi atau tidur dalam konteks medis, tanpa menghilangkan rasa nyeri.
Oleh karena itu, biasanya etomidate digunakan bersamaan dengan obat lain saat operasi berlangsung.
Bahaya Etomidate Jika Disalahgunakan, Kejang hingga Kematian
Etomidate bukan obat yang aman untuk penggunaan sembarangan, apalagi untuk rekreasi.
Efeknya sangat berbahaya dan fatal jika digunakan tidak sesuai dengan pemakaian secara medis.
Apa saja bahayanya? Zullies Ikawati merincikan bahayanya bisa picu kematian.
1. Penekanan fungsi adrenal dimana tubuh tidak bisa menghasilkan hormon stres, berisiko menyebabkan syok adrenal atau bahaya kematian.
2. Depresi pernapasan yakni kondisi napas melambat atau berhenti.
3. Penurunan kesadaran berat dimulai koma, lalu kejang.
Walau kondisi ini jarang terjadi pada beberapa orang.
4. Mual, muntah hebat.
5. Efek psikotropik berupa halusinasi atau sensasi keluar dari tubuh (dissociative experience) pada dosis tertentu, namun efek ini tidak stabil dan bisa sangat berbahaya.
"Juga ketergantungan psikis. Meskipun lebih jarang dibandingkan zat seperti opioid," tutur dia.
Baca juga: Mahasiswi di Majalengka Aniaya Kekasih hingga Tewas, Jasad Sempat Disembunyikan dalam Bagasi Mobil
Obat Bius Etomidate Jadi Zat Beracun Jika Dihirup
Prof Zullies menekankan, penggunaan normal obat Etomidate hanya melalui suntikan intravena di rumah sakit.
Etomidate tidak didesain untuk dihirup (inhalasi) atau digunakan lewat vape.