Namun menariknya, komitmen mereka cenderung lebih rendah.
Sementara itu, wanita cenderung lebih intens dan obsesif dalam mencintai, sering memikirkan pasangannya secara mendalam dan terus-menerus.
Bahkan, sekitar 30 persen pria menyatakan mereka sudah jatuh cinta sebelum hubungan menjadi resmi, sedangkan pada wanita, angkanya kurang dari 20 persen.
Baca juga: 4 Tanda Orang Sedang Jatuh Cinta, Ada Emosi dan Fokus Pada Hal Positif
Penelitian ini menjadi yang pertama dalam mengungkap perbedaan nyata antara pria dan wanita dalam merasakan cinta romantis, dengan pendekatan lintas budaya dan data yang cukup besar.
Menariknya, ketika peneliti mempertimbangkan faktor tambahan seperti usia dan rasio jumlah pria-wanita di setiap negara, perbedaan-perbedaan tersebut memang sedikit mengecil, tetapi tetap ada.
Namun, perbedaan dalam komitmen menjadi tidak signifi kan lagi.
Peneliti juga menemukan bahwa negara dengan tingkat kesetaraan gender yang lebih tinggi menunjukkan tren cinta yang berbeda: orang-orang di negara ini lebih jarang jatuh cinta, tidak terlalu berkomitmen, dan tidak terlalu obsesif pada pasangannya.
Ini menunjukkan bahwa norma sosial dan budaya juga memainkan peran penting dalam bagaimana kita merasakan cinta, selain faktor biologis atau evolusi.
Bode menegaskan bahwa cinta romantis masih minim diteliti, padahal dampaknya sangat luas terhadap kehidupan manusia, mulai dari pembentukan keluarga hingga perkembangan budaya.
“Kami ingin membantu orang lebih memahami cinta, karena cinta memengaruhi begitu banyak aspek dalam kehidupan,” kata Bode.
Penelitian lengkap ini telah dipublikasikan dalam jurnal Biology of Sex Differences.
Baca juga: Kenapa Jatuh Cinta Bikin Jantung Berdebar Kencang, Ini Alasannya
Baca juga: Bahaya Manusia Bisa Jatuh Cinta Pada AI, Kok Bisa?
Baca juga: Berapa Lama Waktu yang Dibutuhkan untuk Jatuh Cinta?
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Mengapa Pria Lebih Cepat Jatuh Cinta daripada Wanita?",
Update berita lainnya di PROHABA.co dan Google News