Salah satu temannya bahkan harus merangkak karena derasnya material yang berjatuhan.
Begitu selamat dari longsoran, pikiran Wawan hanya tertuju pada satu hal yakni anaknya.
“Anak saya tertimbun lama, selama 3 jam di dalam mobil,” ujarnya dengan suara bergetar.
Mobil yang ditumpangi Ervan sudah tak tampak bentuknya.
Ia segera meminta bantuan petugas dan operator alat berat.
Ia menarik-narik tangan polisi.
“Kalau saya gak ada yang ngasih tahu, Allahualam nasib anak saya,” tuturnya.
Beruntung, tim SAR dan alat berat berhasil menarik Ervan keluar dalam kondisi hidup.
Ia hanya mengalami luka ringan meski tertimbun dalam kabin mobil yang remuk.
“Mobil saya aja yang hancur.
Depan belakang, bawah juga rusak.
Tapi Alhamdulillah anak saya selamat,” kata Wawan penuh syukur.
Menurutnya, kemungkinan kabin depan mobil menyisakan ruang yang cukup sehingga Ervan bisa tetap bernapas.
“Posisi anak saya nangis, tapi diam saja di dalam mobil itu, gak bisa berbuat apa-apa.
Ketebalan material longsor dari kabin ke atas itu sekitar dua meter,” ucapnya.