Bashar al-Assad, yang digulingkan pada akhir 2024, termasuk dalam daftar 20 orang yang terkait kejahatan rezimnya selama berkuasa.
PROHABA.CO - Masih ingatkan Anda dengan kasus pembunuhan dua jurnalis di Baba Amr, Suriah tengah pada 2012 silam?
Kedua jurnalis itu adalah Marie Colvin (56) dan Remi Ochlik (28).
Kasus itu menjadi salah satu alasan mengapa Pengadilan Prancis memasukkan mantan Presiden Suriah, Bashar al-Assad, bersama 19 orang lainnya dalam daftar orang yang dicari untuk diadili.
Seperti diketahui, jurnalis Marie Colvin (56) dan Remi Ochlik (28) tewas dalam serangan peluru mortir di sebuah rumah lingkungan Baba Amr, Suriah tengah setelah lingkungan tersebut dibom oleh rezim Bashar al-Assad pada 21 Februari 2012.
Para jurnalis terbangun saat fajar karena suara ledakan dan menyadari wilayah tersebut sudah menjadi sasaran rezim.
Marie Colvin dan Remi Ochlik tewas dalam serangan tersebut, sedangkan tiga lainnya yakni Paul Conroy, Edith Bouvier, dan William Daniels, terluka.
Pada November 2023, surat perintah penangkapan pertama dikeluarkan terhadap Bashar al-Assad atas serangan gas sarin, yang dituduhkan dilakukan oleh rezimnya pada 5 Agustus 2013 di Adra dan Douma, utara Damaskus, dan melukai 450 orang.
Serangan gas tersebut juga terjadi pada 21 Agustus 2013, di Ghouta Timur, hingga menewaskan lebih dari 1.000 orang.
Pada Januari 2026 lalu, dua hakim investigasi Prancis mengeluarkan surat perintah penangkapan baru terhadap Bashar al-Assad.
Di Paris, lembaga peradilan membuka penyelidikan terhadap pembunuhan dan percobaan pembunuhan warga negara Prancis pada Maret 2012.
Pada Oktober 2014, penyelidikan diperluas untuk mencakup kejahatan perang, dan pada Desember 2024, kejahatan terhadap kemanusiaan.
Dikutip dari Tribunnews.com, Kantor Kejaksaan Antiterorisme Prancis meminta lokasi Presiden Suriah yang digulingkan, Bashar al-Assad, sebagai bagian dari penyelidikan atas dugaan kejahatan terhadap kemanusiaan.
Bashar al-Assad, yang digulingkan pada akhir 2024, termasuk dalam daftar 20 orang yang terkait kejahatan rezimnya selama berkuasa.
Menurut sumber pengadilan, investigasi tersebut berkaitan dengan pembunuhan dua jurnalis, Marie Colvin (56) dan Remi Ochlik (28), di Baba Amr, Suriah tengah pada 2012 lalu.