Tahukah Anda

Gunung Berapi yang Sudah Padam Bisakah Aktif Kembali? Ini Penjelasannya

Editor: Muliadi Gani
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

GUNUNG BERAPI - Ilustrasi Gunung Semeru Erupsi. Gunung Semeru di Kabupaten Lumajang, Jawa Timur kembali erupsi pada Rabu (9/11/2022) warga diminta waspada banjir lahar dingin. Masyarakat  diimbau untuk tidak mendekati kawah dalam radius 3 kilometer.

Dengan menggunakan seismik tomografi, para ilmuwan berhasil membuat gambaran tiga dimensi dari sistem vulkanik Uturuncu yang menjangkau kedalaman hampir 15 kilometer.

Mereka menemukan adanya saluran sempit yang mengarah ke puncak gunung, yang kemudian melebar menjadi lapisan cairan asin dan batuan semicair sekitar 5 km di bawah permukaan laut.

Lapisan ini membentuk sistem hidrotermal yang tertekan, yang terdiri atas campuran air panas, gas, dan bahan kristal.

Penelitian lebih lanjut menunjukkan bahwa tidak ada kolam magma besar di dekat kawah, yang berarti kemungkinan terjadinya letusan mendadak sangat kecil.

Proses perubahan tekanan di dalam lapisan cair ini ternyata menyebabkan munculnya tekanan pada kerak bumi, yang terkadang menyebabkan permukaan tanah di sekitar gunung mengembang, sementara lembah-lembah di sekitarnya tertekan.

Baca juga: Ilmuan Ungkap Banyak Gunung Berapi Aktif Sebagian Besar Berada Ada di Bawah Laut

Sebagian besar perubahan ini disebabkan oleh fluktuasi kecil dalam kadar karbon dioksida atau uap air, yang menyebabkan kerak bumi mengembang sedikit sebelum akhirnya kembali ke posisi semula.

Hal ini menjelaskan mengapa gunung Uturuncu tetap “terjaga” tanpa benar-benar meletus. 

Meskipun Uturuncu tidak meletus sejak sekitar 250.000 tahun lalu, masyarakat lokal Aymara telah lama melaporkan adanya uap belerang yang muncul dari gunung ini, yang seolah-olah menantang defi nisi “padam”.

Pada akhir 1990-an, antena seismik pertama kali merekam gelombang gempa yang tidak biasa, dan survei satelit mengungkapkan adanya pembengkakan di permukaan tanah yang membentuk pola seperti “sombrero”.

Penemuan ini akhirnya memberikan julukan “zombie” pada gunung Uturuncu, yakni sebuah gunung yang tidak mau tetap terkubur.

Fenomena Uturuncu bukanlah kejadian unik. 

Menurut Survei Geologi Amerika Serikat (USGS), terdapat sekitar 1.350 gunung berapi yang masih aktif atau berpotensi aktif di seluruh dunia.

Beberapa gunung ini, meskipun tidak meletus dalam sejarah tercatat, terus menunjukkan tanda-tanda aktivitas, seperti mengeluarkan gas atau mengalami guncangan.

Oleh karena itu, penting bagi otoritas lokal dan internasional untuk memantau gununggunung yang tidak sepenuhnya mati agar dapat memberikan peringatan dini kepada masyarakat yang tinggal di sekitarnya.

Selain aktivitas vulkanik itu sendiri, perubahan iklim juga dapat memengaruhi kondisi gunung-gunung berapi yang tampaknya sudah tidak aktif.

Halaman
123