Khutbah Jumat
Judi, Jalan Pintas Menuju Kesengsaraan
Pertama-tama, khatib berwasiat kepada diri khatib pribadi dan kepada jamaah sekalian, marilah senantiasa menjaga kualitas
Judi, Jalan Pintas Menuju Kesengsaraan
Khatib: Ustadz M. Kamal Akraman, S.Pd., Pengajar di Pondok Pesantren Syafi'i Sibreh, Aceh Besar.
di Masjid Al Ikhlas, Ie Alang, Kecamatan Kuta Cot Glee, Aceh Besar
Ma’asyiral muslim in, jamaah Jumat yang dimuliakan Allah ta’ala.
Pertama-tama, khatib ber wasiat kepada diri khatib pribadi dan kepada jamaah sekalian, marilah senantiasa menjaga kualitas ketakwaan kita kepada Allah ta’ala, yaitu dengan senantiasa menjalankan apa-apa yang diperintahkan dan meninggalkan perkara-per kara yang dilarang oleh-Nya.
Jamaah yang dimuliakan Allah ta’ala. Jika melihat berita akhir-akhir ini, maka tidak asing di mata dan pendengaran kita banyak nya berita kriminal, pencurian, penipuan, begal, pembunuhan, dan kasus bunuh diri yang terjadi di negeri tercinta.
Berita-berita menghebohkan yang jika kita telusuri lebih jauh, maka akan kita dapati bahwa di antara sebab terbesarnya adalah keterlibatan pelakunya dalam perbuatan yang Allah haramkan, salah satunya adalah perjudian.
Pengajar di Pondok Pesantren Syafi'i Sibreh, Aceh Besar.
Sungguh, dunia perjudian merupakan salah satu fenomena yang patut disayangkan dan harus menjadi perhatian setiap kaum muslimin.
Tersebarnya akses-akses situs judi online, bertebarannya iklan-iklan permainan judi online, slot, dan sebagainya.
Kemudahan akses internet bahkan sudah sampai ke pelosok-pelosok kampung, pada akhirnya membuat banyak dari saudara semuslim kita, atau bahkan keluarga kita sendiri yang terjerat dan tertipu hingga terperosok ke dalam kemaksiatan perjudian tersebut.
Jamaah sekalian, di dalam Al-Qur’an dengan sangat jelas Allah telah memperingatkan umat Islam dari bahaya perjudian, melarang mereka melaku kannya, bahkan mengharamkannya, dan dengan jelas pula Allah sebutkan alasannya.
Allah ta’ala berfirman yang artinya, “Hai orang-orang yang beriman, sesungguhnya (meminum) khamar, berjudi, (berkorban untuk) berhala, mengundi nasib dengan panah, adalah termasuk perbuatan setan. Maka, jauhilah perbuatan-perbuatan itu agar kamu mendapat keberuntungan.” (QS. Al-Ma’idah: 90) Jamaah yang dimuliakan Allah ‘Azza wa Jalla.
Di dalam ayat tersebut, Allah menyebutkan bahwa perjudian merupakan salah satu perbuatan setan yang mereka gunakan untuk menjerat dan menjebak manusia.
Sebuah tipu muslihat bagi mereka yang menginginkan kekayaan dan harta yang melimpah dalam waktu singkat.
Sungguh, judi adalah jebakan untuk manusia yang lalai lagi tidak memperhatikan jalan rezeki dan penghasilannya.
Padahal, di ayat yang lain, Allah berfirman, yang artinya, ”Dan janganlah sebagian kamu memakan harta seba gian yang lain di antara kamu dengan jalan yang batil dan (janganlah) kamu memba wa (urusan) harta itu kepada hakim, supaya kamu dapat memakan sebagian daripada harta benda orang lain itu dengan (jalan berbuat) dosa, padahal kamu mengetahui.” (QS. Al-Baqarah: 188) Ma’asyiral mukminin yang semoga senantiasa dalam lindungan Allah ta’ala.
Telah kita ketahui bersama bahwa dalam sebuah perjudian, pastilah ada yang akan mendapatkan keuntungan besar dan tentunya ada yang mendapatkan kerugian dan kebuntungan.
Mereka sama-sama membayar sejumlah uang, tetapi pemenanglah yang akan mengambil semuanya.
Inilah salah satu hakikat mengambil harta manusia dengan cara yang buruk lagi batil yang Allah haramkan pada ayat tersebut. Allah juga mengabarkan ke pada kita akan dua bahaya lain nya dari perjudian.
Pertama, ia merupakan salah satu pintu permusuhan, pertikaian, dan perseteruan di antara manusia.
Allah berfirman, yang artinya, “Sesungguhnya setan itu bermaksud hendak menimbul kan permusuhan dan kebencian di antara kamu lantaran (memi num) khamar dan berjudi itu, dan menghalangi kamu dari mengingat Allah dan semba hyang. Maka, berhentilah kamu (dari mengerjakan pekerjaan itu).” (QS. Al-Ma’idah: 91) Sungguh benarfi rman Allah.
Tidaklah kita melihat sebuah kriminal, kekerasan, dan perselisihan, kecuali sering kali erat kaitannya dengan dunia minuman keras dan perjudian.
Sungguh, inilah musibah yang diinginkan setan kepada umat manusia.
Setan ingin umat ini berpecah belah. Setan ingin umat manusia berselisih dan bermusuhan.
Dan dengan terbukanya pintu kemaksiatan tersebut, maka kemaksiatan lainnya pun akan dengan mu dah mereka bisikkan kepada manusia.
Ketahuilah wahai Saudaraku, setan adalah musuh terbesar seorang hamba.
Ia tidak akan senang, kecuali apabila telah berhasil menghasut mereka untuk bermaksiat kepada Allah ta’ala.
Sungguh, perjudian merupakan salah satu fitnah yang sedang kita hadapi di zaman ini, fitnah yang harus kita lawan dan kita hindari.
Fitnah ini harus senantiasa kita ingatkan dan kita wanti-wanti kepada keluarga kita dan orang-orang terdekat kita, karena perjudian begitu mudahnya diakses oleh seseorang, bahkan kemaksiatan ini bisa dilakukan kapanpun dan di manapun, tanpa adanya batasan dan larangan. Na’udzu billahi min dzalik.
Dalam ayat yang lain Allah berfirman, yang artinya,” Mereka bertanya kepadamu tentang khamar dan judi.
Katakanlah: ‘Pada keduanya terdapat dosa yang besar dan beberapa man faat bagi manusia, tetapi dosa keduanya lebih besar daripada manfaatnya’.” Jamaah salat Jumat yang dirahmati Allah ta’ala.
Tidak ada yang dapat menyelamatkan kita dari fitnah perjudian ini, kecuali dengan bertauhid kepada Allah dan bertakwa kepada-Nya.
Dengan bertauhid dan meyakini bahwa Allahlah yang memberikan dan membagikan rezeki, serta yakin bahwasanya rezeki kita telah dituliskan dan ditakdirkan, maka akan menjadikan hati kita lebih tenang serta mencukupkan diri kita dengan jalan rezeki yang Allah halalkan.
Jangan sampai kekhawatiran kita kepada rezeki dan nafkah serta ketamakan kita kepada harta menjadikan kita melanggar aturan-aturan Allah dan menghalalkan segala macam cara untuk mendapatkan kekayaan. Padahal, Allahlah yang berhak mengatur dan memberikan semua itu.
Jamaah yang dimuliakan Allah.
Allah ta’ala berjanji bahwa siapa saja yang bertakwa, bertauhid, dan bertawakal ke pada-Nya, maka Allah akan memberikannya rezeki, bahkan dari arah yang tidak dia sangka-sangka.
Allah berfirman, yang artinya, “Barang siapa bertakwa kepada Allah, niscaya Dia akan mengadakan baginya jalan keluar. Dan memberinya rezeki dari arah yang tiada disangka-sangkanya. Dan barangsiapa yang bertawakal kepada Allah, niscaya Allah akan mencukupkan (keperluan)-nya” (QS. At-Talaq: 2-3) Semoga Allah menghindarkan kita semua dan sanak famili kita dari fitnah perjudian yang begitu mengancam dan berbahaya ini juga memberikan kita rasa tawakal dan takwa yang tinggi kepada Allah ta’ala, sehingga diri kita tidak terbuai dengan godaan harta instan dari cara perjudian dan yang semisalnya.
Sebelum khatib menutup khutbah singkat pada hari yang berbahagia ini, khatib ingin mengajak jamaah sekalian untuk menjaga diri kita dan keluarga kita dari perbuatan-perbuatan yang akan menjerumuskan kita dan keluarga kita ke dalam api neraka.
Allah berfirman, yang artinya,” Hai orang-orang yang beriman, peliharalah dirimu dan keluarga mu dari api neraka yang bahan bakarnya adalah manusia dan batu; penjaganya malaikat-malaikat yang kasar, keras, dan tidak mendurhakai Allah terhadap apa yang diperintahkan-Nya kepada mereka dan selalu mengerjakan apa yang diperintahkan.” (QS. At-Tahrim: 6). Demikianlah.
Semoga khutbah singkat ini bermanfaat bagi khatib sendiri dan jamaah Jumat sekalian. (*)
Baca juga: Langgar Qanun Jinayat, Tiga Pelaku Judi Jalani Hukuman Cambuk di Aceh Timur
Baca juga: Warga Aceh Tamiang Dicoret dari Daftar Penerima Bansos Akibat Judi Online
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/prohaba/foto/bank/originals/pro-211125.jpg)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.