Khutbah Jumat
Dakwah Rasulullah di Makkah
Bulan lahirnya Rasulullah, pembawa Rahmat, untuk alam semesta, bulan barakah, bulan kenduri dan sedekah, juga bulan dakwah.
Oleh Baba H. Marwan Abdullah
PROHABA.CO - KHATIB mengajak kita semua untuk menyambut Rabiul Awal dengan penuh gembira.
Bulan lahirnya Rasulullah, pembawa Rahmat, untuk alam semesta, bulan barakah, bulan kenduri dan sedekah, juga bulan dakwah.
Menyangkut dengan dakwah, mari kita perhatikan bagaimana dakwah Rasulullah di Kota Makkah, sebagaimana tema yang sudah khatib terima untuk mau’izah pada hari yang mulia ini.
Setelah diangkat menjadi Rasul, mulailah beliau berdakwah untuk membawa risalah Allah kepada umatnya dengan mentauhidkan Allah, beriman kepada Allah, serta beriman kepada Rasul dan kebenaran dakwahnya.
Untuk pencerahan menaknisme dakwah, beliau dituntut Allah Swt melalui firman-Nya yang diabadikan dalam Surah An-Nahl ayat 125, yang artinya: “Serulah (manusia) ke jalan Tuhanmu dengan hikmah dan pengajaran yang baik serta debatlah mereka dengan cara yang lebih baik.
Sesungguhnya Tuhanmu Dialah Yang Paling Tahu siapa yang tersesat dari jalan-Nya dan Dia (pula) yang paling tahu siapa yang mendapat petunjuk.”
1. Al-Hikmah Artinya adalah kebijaksanaan dan argumen yang kuat dan jelas, yang dapat dipahami dan diterima oleh akal.
Termasuk menempatkan segala sesuatu pada tempatnya sehingga dakwah bisa disampaikan dengan tepat, sesuai dengan kondisi dan kedudukan orang yang diajak.
Metode ini cocok untuk cendekiawan atau yang memiliki pengetahuan tinggi.
2. Al-Mau’izhah Al-Hasanah Ini berarti nasihat atau pelajaran yang baik, lemah lembut, dan menyejukkan hati.
Tujuannya, untuk memengaruhi perasaan dan pikiran pendengar sehingga pesan dakwah dapat diterima dengan baik dan mampu menghasilkan tindakan yang baik.
Metode ini sangat cocok untuk masyarakat awam, dengan memberikan nasihat, kisah teladan, atau perumpamaan yang menyentuh jiwa mereka dan tidak menimbulkan perselisihan.
Baca juga: Hari Kiamat, Mulut Terkunci
Metode dakwah Rasulullah membagi mau’izah hasanah kepada 3 kategori:
1.Dakwah Sir: Pada awal kerasulannya beliau berdakwah secara sembunyi- sembunyi.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.