Gunung Semeru Erupsi
Pasutri Asal Kediri Alami Luka Bakar 20 Persen Terkena Awan Panas Eerupsi Semeru di Lumajang
Awan Panas Guguran Gunung Semeru menyebabkan pasangan suami istri asal Kediri mengalami luka bakar saat berboncengan motor melintas di jembatan Gladak
Ringkasan Berita:
- Pasutri asal Kediri, Haryono (49) dan Normawati (43), mengalami luka bakar 20 persen akibat tersambar awan panas Gunung Semeru saat melintasi Jembatan Gladak Perak, Lumajang.
- Korban sudah dievakuasi dan dirujuk ke RS Pasirian Lumajang, setelah sempat tergelincir di jembatan yang tertutup abu panas dan licin.
- BPBD Lumajang mengimbau warga tidak memasuki zona bahaya, terutama di radius 2,5 km dari kawah dan sepanjang aliran sungai rawan awan panas, lahar, dan lava.
PROHABA.CO, LUMAJANG - Awan Panas Guguran Gunung Semeru menyebabkan pasangan suami istri asal Kediri mengalami luka bakar saat berboncengan motor melintas di jembatan Gladak Perak, Desa Sumberwuluh, Kecamatan Candipuro, Lumajang, Jawa Timur.
Pasutri warga Kediri yang berboncengan satu motor itu telah dilarikan ke Puskesmas terdekat.
Kedua pasangan suami istri bernama Haryono (49) dan Normawati (43), menjadi korban letusan Gunung Semeru saat melintasi Jembatan Besuk Kobokan (Gladak Perak) di Desa Sumberwuluh, Kecamatan Candipuro, Rabu (19/11/2025).
Keduanya berasal dari Desa Maron, Kecamatan Banyakan, Kediri, dan sedang dalam perjalanan ketika awan panas bergerak cepat mengarah ke area jembatan.
Pasangan tersebut berhasil dievakuasi, namun tubuh mereka mengalami luka bakar serius.
Menurut Sekda Lumajang Agus Triyono, Satuan Tugas Penanganan Bencana Gunung Semeru di Lumajang langsung bergerak sesudah insiden yang menimpa suami istri itu.
Sekda Lumajang, Agus Triyono, menyebut Satuan Tugas Penanganan Bencana langsung melakukan penanganan awal di lokasi sebelum merujuk keduanya ke RS Pasirian Lumajang, Rabu, dikutip dari Tribun Jatim.
“Penanganan awal sudah dilakukan.
Karena membutuhkan perawatan lanjutan, keduanya langsung dirujuk,” ujarnya.
Setelah pemeriksaan medis, diketahui bahwa pasangan tersebut mengalami luka bakar sekitar 20 persen.
BPBD menyebut kondisi jembatan yang tertutup abu panas dan sangat licin membuat korban sempat tergelincir sebelum dievakuasi.
BPBD Lumajang mengimbau warga agar meningkatkan kewaspadaan, terutama di area yang tertutup abu panas dan masuk jalur bahaya Semeru.
Aparat gabungan kini memantau titik rawan kecelakaan dan menegaskan aktivitas masyarakat harus dibatasi.
“Keselamatan warga adalah prioritas. Jangan memasuki zona bahaya,” tegas Agus.
Baca juga: Gunung Semeru Kembali Erupsi, Warga Diminta Waspada!.
Baca juga: Gunung Lewotobi Laki-laki di Flores Erupsi: Hujan Abu, Kerikil Juga Suara Gemuruh Panikkan Warga
Semeru Sudah Erupsi 2.802 Kali Tahun Ini
Data magma.esdm.go.id menunjukkan Gunung Semeru telah meletus 2.802 kali selama 2025.
Erupsi terbaru pada Rabu pukul 16.00 WIB mengeluarkan awan panas.
Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Lumajang melaporkan tinggi kolom abu teramati setinggi ±2.000 meter, di atas puncak atau ± 5.676 meter di atas permukaan laut. Kolom abu teramati berwarna kelabu dengan intensitas tebal condong ke arah utara dan barat laut.
Seismogram mencatat amplitudo maksimum 40 mm dengan durasi sekitar 16 menit 40 detik.
BPBD Lumajang melaporkan awan panas telah meluncur sejauh 7 km dari puncak dan erupsi masih berlangsung saat laporan dibuat," tulis BPBD Lumajang dalam keterangan tertulis yang diterima Tribunnews.com, Rabu sore.
Imbauan Resmi BPBD Lumajang
1. Tidak melakukan aktivitas apapun di sektor tenggara di sepanjang Besuk Kobokan, sejauh 8 kilometer dari puncak (pusat erupsi).
Di luar jarak tersebut, masyarakat tidak melakukan aktivitas pada jarak 500 meter dari tepi sungai (sempadan sungai) di sepanjang Besuk Kobokan karena berpotensi terlanda perluasan awan panas dan aliran lahar hingga jarak 13 kilometer dari puncak.
2. Tidak beraktivitas dalam radius 2,5 kilometer dari kawah/puncak Gunung Api Semeru karena rawan terhadap bahaya lontaran batu (pijar).
3. Mewaspadai potensi awan panas, guguran lava, dan lahar di sepanjang aliran sungai/lembah yang berhulu di puncak Gunung Api Semeru, terutama sepanjang Besuk Kobokan, Besuk Bang, Besuk Kembar, dan Besuk Sat serta potensi lahar pada sungai-sungai kecil yang merupakan anak sungai dari Besuk Kobokan.
Baca juga: Gunung Lewotobi Laki-Laki Meletus, Warga Dihimbau untuk Menjauh dari Jangkauan Erupsi
Baca juga: Gunung Semeru Kembali Erupsi, Warga Dilarang Beraktivitas Sejauh 8 Km dari Puncak Gunung
Baca juga: Prilly Latuconsina Bantah Disebut Terlalu Kurus: “Aku Sehat, Kondisinya Baik-baik Saja
Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul Suami Istri Jadi Korban Letusan Semeru, Alami Luka Bakar 20 Persen, Tergelincir di Jembatan,

Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.