Cabuli Siswi, Kepsek Ajak Damai dengan Bayaran Rp 300 Juta
Kecamatan Tanah Jawa, Kabupaten Simalungun, Sumatera Utara (Sumut) diterpa isu tak sedap terkait kasus pencabulan yang dilakukan seorang oknum kepala.
Katanya sempat mau berdamai Rp 300 juta, terus turun entah berapa angkanya," ujar guru.
Ia menyatakan sangat terkejut sekolahnya mendapat kabar tak sedap tersebut.
Bahkan rumah kepala sekolah yang ditempati saat ini dilempari batu oleh warga yang menolak kehadiran kepala sekolah 'cabul' di kampungnya.
"Saya nggak nyangka juga, kepsek kami ini sarjana agama.
Baca juga: Cabuli Gadis di Mobil, Pemuda Ganteng Dipenjara 175 Bulan
Dia ini orangnya superbaik. Rajin ke masjid dan memberi ceramah. Sering bilang ke kami 'Hidup ini, apa yang dibuat itu yang dituai' untuk jadi nasihat," katanya.
Sesuai pengetahuannya, Kanit PPA dari Polres Simalungun akan melakukan pemeriksaan Selasa (2/2/2021) pekan depan.
Kanit PPA Polres Simalungun Ipda Fritsel Sitohang menyampaikan, pihaknya masih mendengar dugaan kasus pencabulan ini dari luar.
Ia mengaku masih membutuhkan keterangan dari kepsek dan yang mengalami dugaan kasus ini.
"Pada awalnya kita menerima informasi ini dari luar.
Tapi dari yang mengalami masih belum, makanya akan kita lakukan pemanggilan pada keluarga dan korban," ujar Fritsel.
Fritsel meyakini, meski nantinya benar telah terjadi perdamaian, proses hukum terhadap pelaku akan dilaksanakan.
Namun, ia tak ingin berspekulasi lantaran masih melakukan pemanggilan.
Baca juga: Kakek 78 Tahun Rudapaksa 4 Bocah di Aceh Besar
Minta dipindah
Kepala Dusun (Gamot) IV, Nagori Marubun Bayu, Swasih yang ditemui wartawan menyampaikan tak tahu-menahu tentang kasus pencabulan dan perdamaian antara kepsek yang berinisial A itu dengan orang tua murid atas kasus pencabulan itu.
Swasih menyampaikan, akibat kabar ini sebagian masyarakat menolak kepsek itu mengajar.