Dua Fenomena Alam Terbaru Pengaruhi Suhu Atmosfer
Para ilmuwan dari Institute for Atmospheric and Earth System Research di University of Helsinki telah menyelidiki terbentuknya partikel atmosfer ..
Selama enam bulan, para ilmuwan melakukan pengukuran di Greenland Utara di stasiun penelitian Villum dan Svalbard di Ny-Ålesund.
• NASA Temukan Miliaran Galaksi Tersembunyi di Alam Semesta
Meskipun kedua stasiun ini terletak di garis lintang yang sama, sekitar 1000 km di selatan Kutub Utara, tapi memiliki lingkungan yang berbeda.
Villum-station dikelilingi oleh lautan es sepanjang tahun, sedangkan arus laut yang hangat menyebabkan laut di sekitar Ny-Ålesund tetap terbuka.
Sementara di Greenland Utara, para penelitian menemukan pada musim semi setelah malam kutub, mikroalga di bawah es laut mulai mengeluarkan senyawa yodium ke atmosfer.
Saat musim semi berlanjut, es laut yang makin menipis menyebabkan emisi senyawa yodium menjadi lebih banyak.
Senyawa tersebut kemudian membentuk kelompok molekul yang dapat tumbuh menjadi partikel yang lebih besar.
Sedangkan di Svalbard, dengan lingkungan yang dikelilingi perairan terbuka, pengamatan menunjukkan bagaimana senyawa sulfur yang dipancarkan fitoplankton dapat membentuk sejumlah besar partikel yang dapat tumbuh dengan cepat, bahkan bisa membentuk tetesan awan.
Dalam studi yang dilakukan di Svalbard senyawa organik juga terdeteksi dalam jumlah yang besar dan peran senyawa organik dalam pembentukan partikel Kutub Utara telah mengejutkan para peneliti.
"Kami tidak berharap untuk mengamati banyak uap organik di lingkungan Kutub Utara yang dingin, karena mereka terlihat terutama di daerah yang ditutupi oleh hutan.
Kami berencana untuk melanjutkan studi di Svalbard untuk mencari tahu apa senyawa organik ini dan di mana mereka berada," kata Beck. (kompas.com)