Peternak Kura-Kura Gurun Sahara Raup Untung Puluhan Juta Rupiah

Pandemi Covid-19 yang berlangsung sejak awal Maret 2020 membuat semua sektor usaha menjadi terpuruk.Seluruh aktivitas warga mulai dari perkantoran...

Editor: Muliadi Gani
KOMPAS.COM/ AJI YK PUTRA
ANDRE Salim pemilik penangkara Nyandu Orto Turtle Palembang, Sumatera Selatan, Sabtu (27/3/2021). Di sini, kura-kura jenis Sulcata dengan nama latin Centrochelys Sulcata sengaja dikembang biakan untuk dijual karena peminatnya tinggi. Satu ekor kura-kura berukuran 5 cm dijual dengan harga Rp 1,3juta. 

PROHABA, PALEMBANG - Pandemi Covid-19 yang berlangsung sejak awal Maret 2020 membuat semua sektor usaha menjadi terpuruk.

Seluruh aktivitas warga mulai dari perkantoran sampai sekolah pun ditutup untuk menekan lonjakan kasus virus corona.

Bahkan, pemerintah memberlakukan peraturan untuk melakukan seluruh aktivitas di rumah (work from home).

Andre Salim, salah satu pengusaha angkutan batu bara di Palembang yang ikut terdampak imbas dari Covid-19 terpaksa melakukan seluruh aktivitasnya di rumah.

Baru beberapa hari berlangsung, ia pun merasa jenuh berada di rumah.

Lalu, untuk mengisi kekosongan tersebut, Andre pun iseng membeli sepasang kura-kura gurun sahara yang ketika itu berukuran 27 sentimeter seharga Rp 30 juta.

Merasa kurang, Andre kembali membeli satu lagi kura-kura jantan.

"Kura-kura ini asalnya dari Afrika, tapi saya beli di Indonesia karena waktu itu impor masih ditutup akibat pandemi,"kata Andre, Sabtu (27/3/2021).

Baca juga: Bertahan di Tengah Pandemi,Tabungan Evie Tamala Terkuras

Satu pasang kura-kura yang dibeli Andre coba ia ternakkan secara otodidak.

Platform YouTube menjadi gurunya untuk mempelajari perilaku kehidupan reptil yang berasal dari kawasan tandus tersebut.

Mulai dari makanan, kondisi tempat untuk istirahat semuanya dibuat Andre secara manual menggunakan pemanas ruangan hingga bola lampu.

Namun, ia pun gagal karena kura-kura tersebut mati akibat mengalami hibernasi.

"Saat hibernasi itu, kura-kuranya tidak mau makan dan hanya diam saja.

Setelah saya pelajari, ternyata dia butuh suhu panas antara 35 sampai 37 derajat," ujarnya.

Meski kehilangan dua kura-kura, hal itu kembali membuat Andre penasaran.

Halaman
12
Sumber: Kompas.com
Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved