Dirilis Ertugrul, Epik Sejarah yang Fenomenal

Ketidaksenangan  dan kemarahan terhadap sejarah Islam versi Islam via layar lebar kini sedang dialami oleh Dirilis Ertugrul, sebuah serial epik ...

Editor: Muliadi Gani
TRT WORLD AND AGENCIES
ERTUGRUL - Sebuah terobosan seri Ottoman Dirilis (Resurrection) yang bercerita tentang kisah asli kehidupan nyata dari Kekaisaran Ottoman, langsung menjadi hit ketika pertama kali diluncurkan pada akhir 2014. 

Sedangkan di layar televisi juga ditonton oleh ratusan juta pemirsa.

Baca juga: Dari Cut Nyak Dhien, Ertugrul, hingga Moustapha Akkad

Penonton yang melihat versi teks bahasa Urdhu saja (Pakistan dan India) mencapai 136,7 juta pemirsa per minggu.

Belum lagi berbagai negara Asia lainnya, termasuk Timur Tingah, Amerika Latin, dan Eropa, dapatlah dibayangkan bagiamana sambutan terhadap serial Ertugrul ini.

Reaksi terhadap serial Ertugrul juga tak kurang hebatnya, mulai dari pujian, sampai dengan larangan.

Saudi Arabia, United Arab Emirat, dan Mesir adalah tiga negara yang melarang penyiaran Ertugrul.

Belakangan, India juga melarang pemutaran serial itu.

Tak ada keterangan yang sangat kuat tentang kenapa serial itu dilarang, kecuali mungkin karena ketakutan pesan politis dan kultural yang terbawa dalam serial itu.

Pihak yang senang dengan serial Ertugrul juga tidak kalah kurangnya. 

Perdana Menteri Pakistan, Imran Khan merekomendasikan rakyatnya untuk menonton film ini.

Presiden Venezuela, Nicolas Maduro, bahkan memakai topi tradisional Turki, ‘sapka alp’, berikut dengan memegang bendera suku Kayi, salah satu suku Oghuz, Turki, di mana Ertugrul lahir dari orang tuanya Sulaymansyah dan Hayme Hatun.

Tidak kurang, kecanduan Ertugrul dari cucu mantan presiden dan bapak bangsa Afrika Selatan, juga turut meramaikan pemberitaan serial itu. (Ahmad Humam Hamid/Bersambung)

Berita Terkait
  • Ikuti kami di

    AA

    Berita Terkini

    Berita Populer

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved