Siapa yang Berisiko Terinfeksi Covid-19 Setelah Divaksin?

Orang yang sudah mendapat vaksin Covid-19 penuh atau sudah disuntik dua kali masih berpotensi terpapar virus corona. Lantas, bagaimana orang yang ...

Editor: Muliadi Gani
(TANGKAPAN LAYAR YOUTUBE WHO)
DIREKTUR Departemen Imunisasi, Vaksin, dan Biologi di Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), Katherine O’Brien 

PROHABA.CO - Orang yang sudah mendapat vaksin Covid-19 penuh atau sudah disuntik dua kali masih berpotensi terpapar virus corona.

Lantas, bagaimana orang yang sudah divaksin itu mengidap Covid-19 dan siapa yang paling berisiko mengalami kejadian ini? Direktur Departemen Imunisasi, Vaksin, dan Biologi di Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), Katherine O’Brien menjelaskan, vaksin yang kita miliki untuk melawan Covid-19 adalah vaksin yang sangat efektif.

Dalam hasil uji klinis, sejumlah vaksin memiliki efi kasi antara rentang 80-90 persen.

WHO sendiri mengungkap bahwa batas efi kasi vaksin yang bisa diterima dan dinyatakan efektif untuk melawan penyakit adalah di atas 50 persen.

“Akan tetapi, itu tidak berarti bahwa 100 persen orang akan terlindungi dari penyakit,” kata Kate dalam video WHO’s Science in 5 on COVID-19:

Can I get infected after vaccination? yang tayang di YouTube WHO yang dikutip Kompas.com, Minggu (15/8/2021).

“Tidak ada vaksin untuk penyakit apa pun yang memberi perlindungan hingga 100 persen,” imbuh Kate.

Karena tidak ada vaksin yang dapat memberi perlindungan hingga 100 persen itulah, Kate berkata, tetap ada kemungkinan orang yang sudah divaksin penuh atau sebagian untuk mengalami penyakit tertentu.

Baca juga: Vaksin Moderna Mulai Disuntikkan ke Tenaga Medis, Disebut Lebih Terasa daripada Sinovac

Kate menegaskan, orang yang sudah divaksin Covid-19 tapi tetap terinfeksi virus corona bukan berarti vaksin tidak bekerja.

Bukan berarti juga ada yang salah dengan vaksinnya.

“Maksudnya adalah tidak semua orang yang menerima vaksin memiliki perlindungan 100 persen,” ungkap Kate yang merupakan dokter penyakit menular dan ahli vaksinologi.

“Yang benar-benar ingin kami tekankan ke semua orang adalah sangat penting untuk divaksin, karena vaksin yang ada saat ini sangat efektif dan vaksin memberi kesempatan bagus untuk tidak mengembangkan penyakit menjadi parah.

” Siapa yang berisiko terinfeksi Covid-19 usai vaksin? Kate mengaku WHO dan para ilmuwan selalu meninjau dengan sangat hati-hati untuk melihat seberapa sering kasus terkena penyakit saat sudah divaksin muncul.

“Dan ada beberapa hal yang ingin saya sampaikan terkait infeksi setelah divaksin,” katanya.

Berikut kriterianya:

1. Orang lanjut usia dan sistem imun lemah Pertama, kejadian seseorang terinfeksi penyakit, termasuk Covid-19, setelah divaksin relatif jarang.

“Maksudnya, kasus infeksi seperti ini (setelah divaksin) bukan sesuatu yang tidak terduga, tapi kejadian seperti ini tidak merata,” jelas dia.

Kate menjelaskan, orang-orang yang paling berisiko mengalami infeksi Covid-19 setelah divaksin termasuk orang yang memiliki sistem kekebalan tubuh lemah dan orang berusia lanjut (lansia).

Baca juga: Corona Varian Lambda Lebih Menular dan Kebal Vaksin Covid

“Mereka ini lebih berisiko mengalami infeksi meski sudah divaksin,” ungkapnya.

2. Orang yang mengabaikan 5M usai vaksin Kedua, orang yang terinfeksi Covid-19 usai vaksin juga bisa disebabkan mereka menghentikan langkah-langkah penularan virus.

Setelah divaksin, mungkin banyak orang yang abai dan tidak lagi menerapkan 5M (memakai masker, menjaga jarak, mencuci tangan, melakukan mobilitas, dan menghindari kerumunan).

Hal inilah yang berpotensi menyebabkan orang yang sudah divaksin tetap terinfeksi Covid-19.

Kate menjelaskan, ketika virus menular dengan kecepatan lebih besar dan frekuensi lebih besar, maka virus dapat menularkan penyakit ke lebih banyak orang, termasuk orang yang sudah divaksin.

Oleh sebab itulah, orang yang sudah divaksin dan terpapar Covid-19 tetap bisa menularkan virus corona ke orang lainnya.

Hal utama yang terlihat adalah tingkat keparahan.

Dari yang dipelajarinya, saat orang yang sudah divaksin penuh atau sebagian terpapar patogen penyakit, gejala yang dialami jauh lebih ringan dibanding orang yang belum divaksin.

Hal ini menunjukkan bahwa vaksin apapun bekerja dengan beberapa cara yang berbeda.

Pertama, tentu saja, vaksin bekerja untuk mencegah seseorang terpapar suatu penyakit.

“Dan jika seseorang yang sudah divaksin lengkap terpapar penyakit, tingkat keparahannya relatif lebih rendah,” ungkap Kate. (kompas. com)

Baca juga: Akan Muncul Varian Virus Corona yang Bisa Kalahkan Vaksin Saat Ini

Baca juga: Disuntik 2 Dosis Vaksin Sekaligus, Warga di Kepri Meninggal Dunia

Sumber: Kompas.com
Berita Terkait
  • Ikuti kami di

    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved