Peneliti Temukan Senyawa yang Bisa Kurangi Infeksi Covid-19
Dalam sebuah studi terbaru yang menggunakan artifi cial intelligence (AI) atau kecerdasan buatan, para peneliti berhasil mengungkapkan beberapa ...
PROHABA.CO - Dalam sebuah studi terbaru yang menggunakan artifi cial intelligence (AI) atau kecerdasan buatan, para peneliti berhasil mengungkapkan beberapa senyawa obat potensial yang dapat digunakan untuk terapi Covid-19.
Senyawa obat tersebut terbukti dapat memblokade infeksi SARS-CoV-2 di dalam sel.
Makalah studi tentang penggunaan AI tersebut dalam menemukan terapi Covid-19 adalah salah satu penemuan besar pertama yang keluar dari Center for Drug Repurposing (CDR) University of Michigan, yang baru didirikan pada November 2019 lalu.
Para peneliti di Michigan Medicine, University of Michigan, Amerika Serikat, menggunakan analisis gambar dari teknologi kecerdasan buatan dari garis sel manusia selama infeksi virus corona penyebab Covid-19.
Dilansir dari Science Daily, Selasa (24/8/2021), sel-sel diobati dengan lebih dari 1.400 obat dan senyawa obat lainnya yang telah diizinkan regulator obat Amerika Serikat, FDA.
Sel-sel tersebut diobati baik sebelum atau setelah infeksi virus corona SARS-CoV-2, dan disaring, selanjutnya menghasilkan 17 potensi serangan.
Sepuluh dari serangan itu baru dikenali, dengan tujuh serangan yang diidentifi kasi dalam studi repurposing obat sebelumnya, termasuk remdesivir, yang merupakan salah satu dari sedikit terapi yang disetujui FDA untuk Covid-19 pada pasien yang dirawat di rumah sakit.
Baca juga: Bakal Ada Vaksinasi Mandiri di Indonesia
Studi ini adalah sebuah terobosan baru dari para peneliti di University of Michigan yang berhasil menggunakan kecerdasan buatan untuk menemukan obat dan senyawa potensial untuk melawan SARS-CoV-2.
Hasil penelitian ini telah dipublikasikan di jurnal Proceedings of the National Academy of Science.
"Secara tradisional, proses pengembangan obat memakan waktu satu dekade, dan kita tidak punya waktu satu dekade," kata Jonathan Sexton PhD, Asisten Profesor Penyakit Dalam di UM Medical School dan salah satu penulis senior dalam makalah tersebut.
Sementara itu, terapi yang ditemukan para peneliti dalam studi ini memiliki posisi yang baik untuk uji klinis fase 2, karena keamanannya telah ditetapkan, imbuh Sexton.
Selanjutnya, tim peneliti memvalidasi 17 kandidat senyawa dalam beberapa jenis sel, termasuk sel paru-paru manusia yang berasal dari sel punca dalam upaya untuk meniru infeksi SARSCoV- 2 pada saluran pernapasan.
Dalam studi analisis gambar garis sel dengan menggunakan AI, peneliti menemukan sembilan kandidat senyawa ini menunjukkan aktivitas antivirus pada dosis yang wajar, termasuk laktoferin, protein yang ditemukan dalam ASI (air susu ibu) yang juga tersedia tanpa resep sebagai suplemen makanan yang berasal dari susu sapi.
"Kami menemukan laktoferin memiliki kemanjuran yang luar biasa untuk mencegah infeksi, bekerja lebih baik daripada apa pun yang kami amati," kata Sexton.
Baca juga: Ilmuwan Ciptakan Penangkal Virus untuk Kurangi Infeksi di RS
Dia menambahkan bahwa data awal dari studi AI ini juga menunjukkan kemanjuran senyawa tersebut, bahkan meluas manfaatnya terhadap varian SARS-CoV-2 yang lebih baru, termasuk varian Delta yang sangat menular.