Peternakan
Harga Pakan Meningkat Drastis, Peternak di Sumut Alami Kerugian
Para peternak di Sumatera Utara saat ini 'menjerit' lantaran terus mengalami kerugian sejak awal tahun ini.
"Saya yakin itu pasti akan terjadi kalau tidak ada terobosan dari pemerintah. Kita tahunya pengurangan jumlah populasi ayam itu dari check in BOC ya, maksudnya yang beli ternak ayam. Saya lihat yang order bibit ayam ini sudah berkurang, sementara ayam yang tidak layak produksi ini mulai dijual. Nah inikan harus ada regenerasi, tapi yang order bibit jauh berkurang. Padahal dulu kita bahkan sampai buat jadwal dulu 3-4 bulan depan," ujarnya.
Seperti diketahui, masa produksi ayam mencapai 4 bulan. Ditakutkan Fadhillah, jika tidak ada bibit yang masuk, maka 4-5 bulan ke depan maka telur akan berkurang.
Terkait permasalahan yang sudah dirasakan oleh para peternak, Fadhillah berharap pemerintah dapat membuka keran impor agar supply bahan baku jagung dapat terpenuhi dan harga dapat dikontrol stabil.
"Kita juga sudah sampaikan aspirasi ke pemerintah untuk solusinya minimal untuk menurunkan HPP. Kemudian kepada pemerintah kita harap buka lah keran ekspor. Kemudian telur yang sudah banyak beredar dan teman-teman tidak bisa jual lagi, ya ada bansos yang bisa bantu penyalurannya," kata Fadhillah (*)
Baca juga: Diduga Hamil Diluar Nikah, Sang Ibunda Lesti Akhirnya Buka Suara ‘Sakit Hati’
Artikel ini telah tayang di Tribun-Medan.com dengan judul Harga Pakan Meroket, Peternak di Sumut Mulai Jual Peternakan,