Internasional
17 Hari Hilang Misterius di Gurun, Satu Keluarga Ditemukan Kembali
Keluarga Selandia Baru yang sebelumnya dilaporkan menghilang begitu saja dari komunitas pesisir yang terisolasi medio Sepemer, muncul kembali ...
PROHABA.CO, WELLINGTON - Keluarga Selandia Baru yang sebelumnya dilaporkan menghilang begitu saja dari komunitas pesisir yang terisolasi medio Sepemer, muncul kembali pada Kamis (30/9/2021).
Kemunculan kembali ayah dan tiga anaknya kecil secara tibatiba tersebut membuat polisi bingung.
Pasalnya tim pencari telah menyerah untuk menemukan seminggu sebelumnya.
Banyak pihak yang heran bagaimana keluarga itu menghabiskan “17 hari neraka” di padang gurun.
“Sebagian besar dari kita mengira kita tidak akan pernah melihat ini,” kata Wali Kota Distrik Waitomo, John Robertson kepada Newstalk ZB Selandia Baru.
“Tiga minggu adalah waktu yang panjang bagi anak-anak bersama sang ayah dan bertahan dari semua itu,” kata Robertson yang telah terlibat dalam upaya pencarian Thomas Phillips dan ketiga anaknya yang masih kecil.
Phillips menghilang dari Pantai Kiritehere pada 11 September bersama ketiga anaknya: Jayda Jin 8 tahun, Maverick 6 tahun, dan Ember 5 tahun.
Hilangnya keluarga itu segera memunculkan kekhawatiran setelah kendaraan Phillips ditemukan kosong dan diparkir di pantai.
Posisinya sudah di bawah garis pasang dan menghadap ke laut dengan kunci tertinggal di bawah tikar pengemudi.
Baca juga: Wanita di Kaltim Ditemukan Tinggal Kerangka Setelah 16 Hari Hilang, Pelaku Ternyata sang Pacar
Ratusan warga, relawan, dan polisi setempat langsung terjun untuk mencari keluarga tersebut.
Tim penyelamat menjelajahi Kiritehere dan kota kelahirannya Marokopa selama beberapa hari.
Drone pendeteksi panas, helikopter, dan pesawat fixed wing juga dikerahkan dalam pencarian itu.
Sementara itu, spekulasi berkembang bahwa sesuatu yang buruk mungkin terjadi kepada mereka.
Beberapa orang khawatir anak-anak itu tersapu ke laut.
Desas-desus lainnya mengatakan Phillips yang sudah berpisah dari ibu anak-anaknya itu, mungkin dengan sengaja mendorong anak-anaknya ke dalam air.