Internasional

17 Hari Hilang Misterius di Gurun, Satu Keluarga Ditemukan Kembali

Keluarga Selandia Baru yang sebelumnya dilaporkan menghilang begitu saja dari komunitas pesisir yang terisolasi medio Sepemer, muncul kembali ...

Editor: Muliadi Gani
SERAMBI/RASIDAN.
ILUSTRASI - 13 WNA asal Malaysia pendaki gunung louser di jemput tim Basarnas di kaki gunung louser Kedah setelah dilaporkan salah satu pendaki itu mengalami sakit ditengah hutan tersebut, Jumat (16/12) petang. SERAMBI/RASIDAN. 

PROHABA.CO, WELLINGTON - Keluarga Selandia Baru yang sebelumnya dilaporkan menghilang begitu saja dari komunitas pesisir yang terisolasi medio Sepemer, muncul kembali pada Kamis (30/9/2021).

Kemunculan kembali ayah dan tiga anaknya kecil secara tibatiba tersebut membuat polisi bingung.

Pasalnya tim pencari telah menyerah untuk menemukan seminggu sebelumnya.

Banyak pihak yang heran bagaimana keluarga itu menghabiskan “17 hari neraka” di padang gurun.

“Sebagian besar dari kita mengira kita tidak akan pernah melihat ini,” kata Wali Kota Distrik Waitomo, John Robertson kepada Newstalk ZB Selandia Baru.

“Tiga minggu adalah waktu yang panjang bagi anak-anak bersama sang ayah dan bertahan dari semua itu,” kata Robertson yang telah terlibat dalam upaya pencarian Thomas Phillips dan ketiga anaknya yang masih kecil.

Phillips menghilang dari Pantai Kiritehere pada 11 September bersama ketiga anaknya: Jayda Jin 8 tahun, Maverick 6 tahun, dan Ember 5 tahun.

Hilangnya keluarga itu segera memunculkan kekhawatiran setelah kendaraan Phillips ditemukan kosong dan diparkir di pantai.

Posisinya sudah di bawah garis pasang dan menghadap ke laut dengan kunci tertinggal di bawah tikar pengemudi.

Baca juga: Wanita di Kaltim Ditemukan Tinggal Kerangka Setelah 16 Hari Hilang, Pelaku Ternyata sang Pacar

Ratusan warga, relawan, dan polisi setempat langsung terjun untuk mencari keluarga tersebut.

Tim penyelamat menjelajahi Kiritehere dan kota kelahirannya Marokopa selama beberapa hari.

Drone pendeteksi panas, helikopter, dan pesawat fixed wing juga dikerahkan dalam pencarian itu.

Sementara itu, spekulasi berkembang bahwa sesuatu yang buruk mungkin terjadi kepada mereka.

Beberapa orang khawatir anak-anak itu tersapu ke laut.

Desas-desus lainnya mengatakan Phillips yang sudah berpisah dari ibu anak-anaknya itu, mungkin dengan sengaja mendorong anak-anaknya ke dalam air.

Namun, pada Kamis (30/9/2021), hampir seminggu setelah operasi pencarian dibatalkan, ayah berusia 34 tahun itu “baru saja masuk ke pintu (rumah),” kata saudara perempuannya, Rozzi Pethybridge kepada Newshub.

Dia mengaku sudah berbicara dengan saudaranya selama sekitar dua menit dan ada banyak air mata saat itu.

Baca juga: Misterius, Pemuda Aceh Singkil Hilang Saat Bermalam Minggu

Jadi, Pethybridge mencoba menghormati keinginan Tom, untuk tidak mengatakan terlalu banyak saat ini.

“Tom mengaku berada di tempat yang menyedihkan, dia memilih tempat yang aman untuk menjernihkan pikirannya,” kata Pethybridge.

Polisi memberikan penjelasan yang sama samarnya setelah keluarga yang tiba-tiba kembali tersebut.

“Kejadian seperti ini, fantastis bagi keluarga.

Ini adalah keluarga yang mengalami 17 hari di ‘neraka’, sungguh,” kata Komandan Area Waikato Barat, Will Loughrin, kepada wartawan pada konferensi melansir Daily Beast pada Jumat (1/10/2021).

“Mereka aman dan sehat, anakanak senang,” tambahnya.

Pihak kepolisian juga mencatat bahwa keluarga itu tampaknya menghabiskan beberapa minggu terakhir berkemah di daerah berhutan lebat, sekitar 10 mil dari tempat kendaraan itu berada.

“Kami tahu dari keluarga dan kami tahu dari pencarian kami bahwa dia adalah seorang pecinta alam berpengalaman dan dia memiliki kemampuan untuk menjaga dirinya sendiri di daerah semak-semak,” kata Loughrin.

Masih belum jelas apa yang dimakan keluarga itu saat berada di hutan belantara dan mengapa mereka menghilang.

Baca juga: Hilang Selama 3 Hari, Remaja 13 Tahun Ditemukan Tewas di Kebun

Polisi juga belum mengatakan apakah mereka akan mengajukan tuntutan dalam kasus ini.

Ibu anak-anak itu, Julia Phillips, mengatakan bahwa anak-anak itu “benar-benar baik-baik saja.

“Kami sangat lega dan berterima kasih, kami juga sangat berterima kasih kepada polisi,” katanya dalam komentar singkat kepada situs berita Stuff.

Beberapa dari mereka yang terlibat dalam upaya pencarian merasa tidak puas dengan kurangnya penjelasan atas hilangnya keluarga tersebut.

Penduduk Pantai Kiritehere, Nora Haupokia mengatakan kepada RNZ bahwa itu adalah “berkah” keluarga itu baik-baik saja.

Namun, mereka masih bertanya-tanya tentang seluruh cobaan itu.

“Sebenarnya ini adalah hal yang sangat menyakitkan, sejauh yang kami ketahui.

Kami harus hidup dengan ini (kehilangan) selama tiga minggu dan kami pikir kami harus terus hidup dengannya sampai sekarang mereka muncul lagi,” katanya. (kompas.com)

Baca juga: Delapan Jam Hilang di Sungai, Mahasiswa Meninggal Dunia

Sumber: Kompas.com
Berita Terkait

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved