Tahukah Anda
Ular Berkaki Empat Memang Ada
Ada atau tidaknya ular berkaki empat sudah lama diperdebatkan, mengingat selama ini umat manusia hanya mengenal ular sebagai reptil melata tanpa kaki.
Kendati demikian, spesies Tetrapodophis, yang penemuannya dipublikasikan di jurnal Science tahun 2015, menjadi satu-satunya fosil ular berkaki empat yang tercatat.
Selain fakta baru fosil ular berkaki empat yang diungkapkan, berdasarkan studi tahun 2015, ketika masih hidup pada 120 juta tahun lalu, spesies ular Tetrapodophis ini menggunakan empat bagian anggota tubuhnya yang masing-masing memiliki lima jari.
Keempat anggota tubuh ular berkaki empat ini tidak digunakan untuk berjalan, melainkan untuk menggenggam pasangan saat kawin dan mencengkeram mangsa saat berburu.
Baca juga: Ular di Kamar Mandi Panikkan Penghuni Rumah di Geuceu
Tim peneliti menuturkan, hewan ini merupakan hewan peralihan dari kadal purba menjadi ular modern, dan mungkin berevolusi dari hewan penggali tanah.
Kendati demikian, penjabaran fosil ular berkaki empat tersebut tidak sesuai dengan tim peneliti sekaligus ahli paleontologi dari University of Toronto bernama Caldwell dan rekannya Robert Reisz.
Akhirnya, kedua ahli tersebut pergi ke Jerman, tempat di mana fosil ular berkaki empat berada di Museum Solnhofen untuk melakukan evaluasi mikroskopis mereka terhadap Tetrapodophis.
Fakta baru fosil ular berkaki empat Melalui studi yang dipublikasikan di Journal of Systematic Palaeontology pada 17 November 2021 lalu, tim peneliti menemukan bukti Tetrapodophis lebih mirip kadal daripada ular, terutama di bagian tengkorak.
Caldwell mengatakan, setelah mengevaluasi, sebagian besar tulang tengkorak dihancurkan seperti kulit telur, dengan serpihan tengkorak yang hancur di satu lempengan dan cetakan alami tengkorak di bagian yang sama.
"Satu hal yang benar-benar diabaikan oleh penulis asli adalah padanan tengkoraknya.
Tengkorak dalam cetakan alami di mana kita melihat beberapa bentuk lain kadal-y, bukan ular-y," jelas Caldwell.
Selain itu, para peneliti menemukan bahwa tubuh Tetrapodophis tidak seperti ular.
Misalnya, pada fosil Tetrapodophis yang kurus tidak memiliki zygosphenes dan zygantra yang merupakan sistem di tulang belakang untuk membantu ular merayap.
Baca juga: Ular Terpanjang dan Paling Berbahaya di Dunia
Spesies tersebut pun, memiliki tulang rusuk yang panjang dan lurus, artinya hewan ini adalah perenang, bukan hewan penggali.
"Makhluk penggali cenderung panjang dan berbentuk tabung," sambung Caldwell.
Selanjutnya, salah satu peneliti dari Museum of Comparative Zoology di Universitas Harvard, Tiago Simoses memaparkan bahwa dolichosaurs lebih terkait dengan ular.