Luar Negeri

“AS Tak Peduli Ukraina, Tugas Utamanya Menghambat Rusia”

Presiden Rusia Vladimir Putin akhirnya buka suara mengenai ketegangan yang terjadi di perbatasan Ukraina atau konfl ik Ukraina ...

Editor: Muliadi Gani
Presiden Rusia, Vladimir Putin 

PROHABA.CO, MOSKWA - Presiden Rusia Vladimir Putin akhirnya buka suara mengenai ketegangan yang terjadi di perbatasan Ukraina atau konfl ik Ukraina.

Pada Selasa (1/2), Putin menuduh Barat, termasuk Amerika Serikat (AS) sejauh ini mengabaikan masalah keamanan Rusia.

Dia menuding Barat hanya menggunakan Ukraina sebagai alat untuk menahan Rusia.

Di sisi lain, Putin berharap solusi dapat ditemukan untuk mengakhiri ketegangan yang meningkat.

Putin mengatakan Kremlin sedang mempelajari tanggapan dari Amerika Serikat (AS) dan NATO terhadap tuntutan keamanan Moskwa, tetapi itu jauh dari memadai.

Pernyataan Putin itu diketahui adalah pernyataan publik pertamanya selama berminggu-minggu tentang krisis yang dipicu oleh kekhawatiran akan invasi Rusia ke Ukraina.

"Sudah jelas bahwa kekhawatiran mendasar Rusia akhirnya diabaikan," kata Putin kepada wartawan setelah pembicaraan dengan Perdana Menteri Hongaria Viktor Orban di Mokswa, Rusia.

Baca juga: Penduduk Kota Kharkiv Ukraina Siap Lawan Rusia

Putin saat itu mengulangi tuntutan Rusia untuk jaminan keamanan yang mengikat secara hukum terhadap ekspansi NATO lebih lanjut dan penyebaran fasilitas serangan di dekat perbatasan Rusia, serta untuk kembalinya NATO ke posisi militer sebelum 1997.

"Tampaknya bagi saya, Amerika Serikat tidak begitu peduli dengan keamanan Ukraina," kata Putin, sebagaimana diberitakan Kantor Berita AFP, Rabu (2/2).

"Tugas utamanya (AS) adalah menahan perkembangan Rusia. Ukraina sendiri hanyalah alat untuk mencapai tujuan ini," tambah Putin.

"Ini dapat dilakukan dengan cara yang berbeda.

Menarik kami ke dalam semacam konfl ik bersenjata.

Dan untuk memaksa, antara lain, sekutu mereka di Eropa untuk menjatuhkan sanksi keras terhadap kami seperti yang dibicarakan Amerika Serikat," kata Putin.

Tetapi, pemimpin Rusia itu mengindikasikan bahwa dirinya siap untuk melakukan lebih banyak pembicaraan dengan Barat.

Baca juga: Dirantai Bersama untuk Buktikan Cinta, Sejoli Ukraina Akhirnya Putus

"Saya berharap pada akhirnya kami akan menemukan solusi, meskipun tidak sederhana," kata Putin.

Tuduhan invasi Ketegangan antara Rusia dan Barat telah mencapai tingkat yang tidak terlihat sejak berakhirnya Perang Dingin setelah Moskwa mengumpulkan lebih dari 100.000 tentara di dekat perbatasannya dengan Ukraina. P

ara pemimpin Barat telah menuduh Rusia mempersiapkan invasi terhadap tetangganya yang pro-Barat dan memperingatkan konsekuensi berat jika menyerang.

Sementara, Rusia sudah menegaskan tidak memiliki rencana untuk menyerang dan malah mengajukan proposal sendiri yang dikatakan akan meredakan ketegangan.

Menteri Luar Negeri AS Antony Blinken pada Selasa mendesak Rusia untuk "segera" mengurangi ketegangan dan menarik pasukannya dalam panggilan dengan koleganya dari Rusia Sergei Lavrov.

Lavrov mengatakan AS telah menyetujui panggilan untuk diskusi lebih lanjut tentang tuntutan Moskow.

"Mari kita lihat bagaimana keadaannya," katanya. (kompas.com)

Baca juga: Rumah Termahal di Amerika Dijual Seharga Rp 4 Triliun

Baca juga: Copa Del Ray : Nasib Sama Barcelona & Real Madrid  Tersisih di Tangan Pembunuh Raksasa

Baca juga: Arie Kriting Minta Doa Ingin Punya Anak dari Indah Permatasari

Sumber: Kompas.com
Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved