Internasional

Vladimir Putin Perintahkan Operasi Militer di Ukraina

Presiden Rusia Vladimir Putin pada Kamis (24/2) mengumumkan operasi militer di Ukraina untuk membela separatis di timur negara itu ...

Editor: Muliadi Gani
SPUTNIK KREMLIN/MIKHAIL METZEL via AP
Presiden Rusia Vladimir Putin berbicara dalam pertemuan dengan para pejabat tinggi Kementerian Pertahanan dan para kepala industri pertahanan di Bocharov Ruchei, resor Laut Hitam di Sochi, Rusia, Rabu (3/11/2021). 

PROHABA.CO, MOSKWA - Presiden Rusia Vladimir Putin pada Kamis (24/2) mengumumkan operasi militer di Ukraina untuk membela separatis di timur negara itu.

"Saya telah membuat keputusan operasi militer," katanya dalam pernyataan mengejutkan di televisi sesaat sebelum pukul 6 pagi waktu setempat, dikutip dari AFP.

Sebelumnya, Ukraina memberlakukan kondisi darurat dan mengatakan kepada warganya di Rusia untuk segera pergi.

Moskwa juga mulai mengevakuasi kedutaan besar Rusia di Kiev, yang meningkatkan kekhawatiran akan serangan militer habis-habisan.

Sementara itu, Amerika Serikat (AS) pada Rabu (23/2) mengatakan, Putin sudah sesiap mungkin memerintahkan invasi skala penuh ke Ukraina.

Baca juga: “AS Tak Peduli Ukraina, Tugas Utamanya Menghambat Rusia”

AS juga mengeklaim, hampir 100 persen pasukan militer Rusia sudah siap melakukan invasi.

"Kami hari ini menilai bahwa dia mendekati 100 persen dari semua pasukan yang kami antisipasi akan dikerahkan.

Sudah hampir 100 persen," kata seorang pejabat pertahanan AS kepada wartawan tanpa menyebut nama, dikutip dari AFP.

Toko senjata Ukraina diserbu pembeli Warga Ukraina membeli senjata, amunisi, dan senapan sniper menjelang kemungkinan invasi Rusia.

Antrean panjang terlihat di dalam toko senjata pada Rabu (23/2), menurut pantauan The Guardian.

Dengan pengumuman aktifnya kondisi darurat Ukraina, parlemen negara itu menyetujui rancangan undang-undang yang memberi izin kepada warga Ukraina membawa senjata api.

Baca juga: Penduduk Kota Kharkiv Ukraina Siap Lawan Rusia

Kondisi berubah total dari sebelumnya ketika warga Ukraina dilarang keluar rumah dengan membawa senjata mematikan.

Kebanyakan warga Ukraina baik laki-laki maupun perempuan belajar menembak di sekolah.

Sekitar 400.000 orang diperkirakan memiliki pengalaman tempur, menyusul pencaplokan Crimea oleh Rusia pada 2014, dan pemberontakan bersenjata yang didukung Moskwa di Ukraina timur.

Namun, ancaman dalam beberapa hari terakhir dari kemungkinan serangan di Kiev mendorong warga bergegas membeli senjata, fenomena yang belum pernah terjadi sebelumnya.

Toko senjata yang menjual beberapa senapan, seperti AR-10 dan AR-15 sekarang sangat sibuk.(kompas.com)

Baca juga: Rusia Tak Pedulikan Sanksi dari Barat

Baca juga: Perang Melawan Kartel Malah Bikin Geng Kriminal Kian Subur

Baca juga: Pemain Drama Korea All Of Us Are Dead Yoon Chan Yong Dikabarkan Positif Covid-19

Sumber: Kompas.com
Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved