Internasional
Kotanya Dikepung Rusia, Bocah Enam Tahun Tewas Sendirian karena Dehidrasi
Seorang bocah perempuan berusia enam tahun meninggal sendirian karena dehidrasi (kehilangan cairan tubuh) di reruntuhan rumahnya di Kota Mariupol, ...
PROHABA.CO, MARIUPOL - Seorang bocah perempuan berusia enam tahun meninggal sendirian karena dehidrasi (kehilangan cairan tubuh) di reruntuhan rumahnya di Kota Mariupol, Ukraina.
Gadis itu menjadi korban dari penembakan-penembakan yang dilakukan pasukan Rusia sehingga turut menghancurkan rumahnya dan membunuh ibunya.
Tragedi tersebut disampaikan oleh pejabat Ukraina, sebagaimana dilansir Reuters, Rabu (9/3/2022).
Meski demikian, kematiananak itu tidak dapat segera dikonfirmasi secara independen oleh Reuters.
Pejabat Rusia tidak segera tersedia untuk memberikan komentar kepada Reuters.
Pasukan Rusia telah mengepung Mauripol selama sepekan terakhir yang memutus pasokan air, panas, dan listrik.
Baca juga: Negosiasi Tidak Berjalan Lancar, Rusia-Ukraina Gagal Mencapai Kesepakatan Perdamaian
Pengepungan itu juga mencegah layanan darurat mencapai kota pelabuhan berpenduduk sekitar 400.000 orang tersebut.
"Kami tidak dapat mengatakan berapa lama warga Mariupol kami yang kecil dan kuat itu telah berjuang untuk hidupnya,”
kata Wali Kota Mariupol, Vadym Boichenko dalam sebuah unggahan di internet mengenai kematian gadis berusia enam tahu tersebut.
“Kami tidak dapat membayangkan berapa banyak penderitaan yang harus ditanggung oleh seorang anak yang tidak bersalah," sambung Boichenko.
"Pada menit-menit terakhir hidupnya, dia sendirian, kelelahan, ketakutan, sangat haus.
Baca juga: Rusia KlaimTembak Jatuh 11 Jet Tempur dan 2 Helikopter Ukraina
Ini hanyalah salah satu dari banyak cerita dari Mariupol yang telah diblokade selama delapan hari,” imbuh Boichenko.
Sementara itu, Presiden Ukraina, Volodymyr Zelensky menyatakan, tidak dapat diterima bahwa seorang anak bisa mati dengan cara seperti itu di abad ke-21.
Dia juga menyamakan krisis kemanusiaan di beberapa kota Ukraina dengan yang diciptakan oleh invasi Nazi Jerman selama Perang Dunia II.
Pada Selasa (8/3/2022) pagi waktu setempat, Kantor Hak Asasi Manusia PBB mencatat sedikitnya 406 warga sipil tewas di Ukraina sejak Rusia melancarkan invasi pada 24 Februari.
Meski demikian, PBB meyakini jumlah korban tewas yang sebenarnya jauh lebih banyak. (Kompas.com)
Baca juga: UPDATE Berita Tangmo Nida : Ibunda Tangmo Nida Sebut akan Terima Uang Kompensasi
Baca juga: Pakai Headset Saat Panen, Petani Tewas Disambar Petir
Baca juga: Menggoreng Makanan Tak Baik bagi Kesehatan