Universitaria

Manfaatkan Sampah Organik, Mahasiswa UI Kembangkan Energi Baru

Demi mengurangi penggunaan energi fosil, banyak ilmuwan dan pakar teknologi terus berupaya mencari solusi alternatif sumber Energi Baru Terbarukan ...

Editor: Muliadi Gani
Kompas.com/Vitorio Mantalean
Danau Kenanga Universitas Indonesia (UI), Depok, Jawa Barat. 

Proses-proses tersebut akan menghasilkan produk utama biogas, yakni gas metana (CH4), karbon dioksida (CO2), dan produk sampingan lainnya.

“Di antara kelima metode tersebut, tim menyimpulkan bahwa semi-batch lah yang merupakan metode paling baik dalam menghasilkan biogas untuk aplikasi skala besar.

Selain aplikatif, kami menilai metode semi-batch dapat memenuhi nilai keekonomian sehingga tidak membebankan masyarakat jika nanti gas yang diproduksi sudah siap didistribusikan,” ujarnya.

Gagasan cemerlang tersebut kemudian diperkenalkan pada ajang internasional “Paper Competition MARS9” yang diselenggarakan oleh Universitas Negeri Yogyakarta.

Baca juga: Rizky Putri Amalia, Mahasiswi Unpad Lulus Kuliah Tanpa Skripsi

Inovasi tersebut mengantar tim ini melangkah ke babak final dengan keputusan pemenang yang telah ditentukan pada 20 Mei 2022 lalu.

Pada babak final, Tim FMIPA UI berhasil meraih penghargaan sebagai Best Poster.

“Setelah lolos dari dua tahap sebelumnya, yaitu seleksi abstrak dan full paper, tim berhasil masuk ke tahap final dengan konten penilaian berupa pembuatan poster dan video.

Adapun salah satu kriteria pemilihan pemenang adalah berupa jumlah like dan komen poster di sosial media (melalui akun instagram panitia @mars9official), hasil final memutuskan tim kami meraih penghargaan Best Poster atau Poster Terbaik,” kata Saifudin.

Dekan FMIPA UI Dede Djuhana, mengaku bangga dan menyampaikan apresiasi.

Ia berharap inovasi tim FMIPA UI dapat dikembangkan guna mendukung program pemerintah dalam menjaga ketahanan dan keberlanjutan energi di Indonesia, sehingga kemandirian dan ketahanan energi nasional dapat terwujud.

“Pencapaian dan kerja keras tim FMIPA UI tentunya patut diapresiasi.

Inovasi tim membuktikan bahwa sejumlah energi alternatif nyatanya sangat dekat dengan kehidupan manusia.

Namun, inovasi ini perlu terus dikembanglan agar pemanfaatan sumber energi berkelanjutan ini berjalan maksimal, dan menjadi sumbangsih dalam membantu pemerintah memenuhi target nasional untuk mempercepat transisi energi rendah karbon,” ujar Dekan Dede.

(kompas.com)

Baca juga: KPH Musnahkan Kayu Ilegal Perambahan di Hutan Lindung

Baca juga: Mimi Bayuh Hamil, Terjawab Isu Raffi Ahmad Nikah Siri, Nagita Slavina Parah

Baca juga: Tatap MotoGP Catalunya 2022, Jack Miller Patok Target untuk Kembali Naik Podium

Sumber: Kompas.com
Berita Terkait

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

Berita Populer

Merawat Damai dengan Cinta

 
© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved