Berita Nusantara
Boleh Dicoba Tingkat Kesembuhan Ternak 98 Persen, Air Rebusan Tembakau untuk Atasi PMK
Penggunaan obatan tradisional untuk mengatasi penyakit mulut dan kuku (PMK) mulai digunakan peternak. Obat tersebut ramuan air rebubusan tembakau.
PROHABA.CO, BANDA ACEH – Penggunaan obatan tradisional untuk mengatasi penyakit mulut dan kuku (PMK) mulai digunakan oleh peternak.
Langkah tersebut terkait wabah PMK masih tinggi di sejumlah daerah di Indonesia.
Peternak di Sumedang telah berhasil menyembuhkan sapi mereka dari penyakit mulut dan kuku (PMK) dengan memadukan pengobatan dokter hewan dan cara-cara lokal.
Obatan tradisional yang diberikan kepada sapi berupa ramuan air rebusan tembakau.
Dengan pemberian itu tingkat kesembuhan sapi pencapai 98 persen.
Pemberian hanya dengan rutin membasuh luka-luka sapi dengan air jamu.
Baca juga: Aceh Berada di Posisi Keempat se-Indonesia sebagai Provinsi Tertinggi dengan Angka Penularan PMK
Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo ikut mengapreasiasi apa yang dilakukan petani di Sumedang.
Ketika tandang ke Mall sapi Cemerlang Jaya Makmur (CJM) Farm Tanjungsari, Sumedang, Sabtu (2/7/2022) sore, Mentan memberikan kesempatan kepada petani untuk bicara tentang pengobatan tradisional itu.
"Ini sudah bagus, silakan petaninya sendiri yang berbicara. Yang jelas intervensi kita untuk menghadirkan obat-obatan, vaksin, sekaligus dokter-dokternya sudah maksimal," kata Mentan.
Dio Wicaksono Adi, pemilik CJM Farm mengatakan bahwa sapi-sapinya telah diinjeksi dan selalu mendapat pengawasan para dokter.
Namun, di samping itu dia meramu sendiri jamu untuk pengobatan luka.
"Untuk mulut kami gunakan jamu berupa campuran gula merah, bawang putih, dan larutan penyegar," katanya.
Baca juga: Wabah PMK Ternak belum Reda, Begini Aturan dari Kemenag dan MUI Bagi Warga yang Akan Berkurban
Jamu itu bekerja dengan baik.
Untuk penyembuhan luka-luka pada kaki, dia menggunakan rebusan air tembakau dicampur citrun.
"Sembuh sangat cepat. Ternak kami 98 persen sembuh, terselamatkan," kata dia.