Tahukah Anda
Kukang yang Menggemaskan Ternyata Miliki Racun Berbahaya
Kukang merupakan hewan yang lucu, bermata besar, dan terkenal bergerak sangat lambat. Meski menggemaskan, ternyata kukang beracun ...
Sebelum menaruh bayi mereka di pohon dan pergi mencari makan, para induk kukang menjilati kelenjar brakialis mereka sembari merawat anak-anaknya sehingga racunnya ditransfer ke bulu bayi.
Hal ini dianggap untuk mencegah pemangsa potensial, seperti macan dahan dan beruang madu.
Hewan nokturnal berbulu ini memiliki tanda khas berbentuk tetesan air mata, berwarna gelap di sekitar mata besar mereka, disertai garis-garis di area punggung.
Baca juga: Buaya dan Kura-kura Paling Rentan Hadapi Kepunahan
Meskipun ini mungkin terlihat lucu bagi kita, sebenarnya tanda tersebut merupakan sinyal peringatan bahwa mereka hewan berbahaya.
Warna bulu yang kontras menandakan agresivitas atau dikenal sebagai pewarnaan aposematik.
Ini adalah taktik yang digunakan oleh banyak hewan, termasuk sigung, katak beracun, dan kepik, untuk menunjukkan dirinya tidak layak untuk diserang maupun dimakan.
Begitu juga dengan tulang belakang yang sangat bengkok dan vokalisasi agresif ular yang ditiru oleh kukang saat terancam.
Jenis makanan dan habitat kukang Kukang adalah hewan omnivora yang senang memakan burung kecil, serangga, reptil, buah, permen karet, dan nektar.
Gigi depan bagian bawahnya membentuk struktur yang disebut sikat gigi, untuk merawat serta membuat lubang di batang pohon.
Seekor kukang dapat membuat lebih dari seratus lubang hanya dalam satu malam.
Mereka juga memiliki lidah panjang dan sempit yang membantu mencapai gusi serta mengambil nektar dari bunga.
Hewan itu sering menggantung terbalik dengan kakinya sehingga bisa makan dengan dua tangan.
Baca juga: Razman Ngotot, Artis yang Dilaporkan Harus Diperiksa di Poldasu
Baca juga: Bisa Membawa Penyakit, Ada Lima Cara Membasmi Kecoak di Rumah
Setidaknya, ada delapan spesies yang saat ini sudah tercatat, antara lain, kukang Sunda, kukang kerdil dan kukang Bengal, di mana semuanya telah mengalami penurunan populasi.
Kukang hidup di pepohonan, karena memiliki tangan yang kuat untuk menggenggam, pergelangan tangan dan pergelangan kaki yang fleksibel, serta beberapa tulang belakang ekstra di tengah tulang belakang yang membuatnya lentur.
Tidak seperti banyak primata penghuni pohon lainnya, kukang tidak bersuara dan licin.