Luar Negeri
Kedubes Rusia di Kabul Diguncang Bom, 2 Orang Tewas
Dua anggota staf Kedutaan Besar (Kedubes) Rusia di ibu kota Afghanistan Kabul tewas pada Senin (5/9), dalam sebuah ledakan atau serangan di kompleks
PROHABA.CO, KABUL - Dua anggota staf Kedutaan Besar (Kedubes) Rusia di ibu kota Afghanistan Kabul tewas pada Senin (5/9), dalam sebuah ledakan atau serangan di kompleks kantor tersebut.
"Pada pukul 10.50 waktu Kabul pada 5 September, seorang penyerang tak dikenal mengaktifkan sebuah alat peledak di luar pintu masuk departemen konsultat Kedubes Rusia di Kabul," kata Kementerian Luar Negeri Rusia dalam sebuah pernyataan.
"Akibat serangan itu, dua pegawai Kedubes tewas dan ada juga warga Afghanistan di antara yang terluka," tambah keterangan Kementerian Luar Negeri Rusia, dikutip dari Kantor berita TASS.
Baca juga: Bom Meledak dalam Masjid di Afghanistan, 18 Orang Meninggal
Kementerian menambahkan, Kedubes Rusia di Kabul telah melakukan kontak dekat dengan layanan khusus Afghanistan, yang disebut sudah meluncurkan penyelidikan atas insiden tersebut.
Serangan bom bunuh diri Sementara itu, Kementerian Dalam Negeri Afghanistan mengatakan kepada AFP bahwa serangan di Kedubes Rusia di Kabul dilakukan oleh seorang yang sedianya akan melakukan bom bunuh diri.
Sebelum sampai ke target atau sasaran, pelaku ditembak mati oleh penjaga Taliban di Kedubes Rusia.
"Itu adalah serangan bunuh diri, tetapi sebelum pengebom mencapai targetnya, dia menjadi sasaran pasukan kami dan dimusnahkan," kata juru bicara Kementerian Dalam Negeri Afghanistan Abdul Nafy Takor.
Baca juga: Lima Bom Rakitan dari Pipa dan Jerigen, Ditemukan di Kompleks Pemakaman Umum Muara Dua Lhokseumawe
Baca juga: Rusia Mulai Serang Ibu Kota Ukraina, Ledakan Bom Kagetkan Kunjungan Sekjen PBB
Ditanya apakah sasarannya adalah Kedubes Rusia, Takor menjawab, "Ya".
Menurut dia, seorang warga sipil Afghanistan tewas dan beberapa lainnya terluka dalam serangan itu.
"Tanpa keraguan, kita berbicara tentang aksi teroris, yang sama sekali tidak dapat diterima," kata juru bicara Kremlin Dmitry Peskov kepada wartawan.
Kekerasan di Afghanistan sebagian besar telah menurun sejak Taliban kembali berkuasa tahun lalu, tetapi beberapa ledakan bom beberapa menargetkan komunitas minoritas telah mengguncang negara itu dalam beberapa bulan terakhir, banyak yang diklaim oleh kelompok ISIS.
(kompas.com)
Baca juga: Rusia Umumkan Perang, Ukraina Dihantam Ledakan
Baca juga: Memancing di Perairan Indonesia, 7 WN Malaysia Dicokok Imigrasi
Baca juga: Marshel Widianto Buka Suara soal Foto Background Biru dengan Celine Evangelista