Ayah Bejat Ini Tega Rudapaksa Anak Kandungnya Hingga Kejang-kejang dan Meninggal, Kecurigaan Berawal

Apa yang dilakukan WD (41) seorang ayah kandung terhadap anaknya ini kelewat batas. Bahkan tindakannya itu bisa dikategorikan bejat.

Editor: Misran Asri
IST
Ilustrasi - WD (41) seorang ayah kandung tega merudapaksa anak kandungnya hingga kejang-kejang dan meninggal dunia. 

Apa yang dilakukan WD (41) seorang ayah kandung terhadap anaknya ini kelewat batas. Bahkan tindakannya itu bisa dikategorikan bejat.

PROHABA.CO - Apa yang dilakukan WD (41) seorang ayah kandung terhadap anaknya ini kelewat batas. Bahkan tindakannya itu bisa dikategorikan bejat.

Bagaimana tidak, dalam kondisi anaknya berinisial NP (8 tahun) yang sedang demam, bisa-bisa pelaku WD merudapaksa darah dagingnya itu. Keterlaluan!

Harusnya WD berkewajiban penuh menjaga dan melindungi buah hatinya itu. Tapi, nafsu syaitan yang menguasai WD, hingga pelaku tega merudapaksa anaknya. 

Ceritanya berawal, dimana bocah NP tak berdosa dilarikan oleh ayah kandungnya, WD (41) ke klinik di wilayah Tlogosari, Pedurungan, Semarang, pada Jumat 18 Maret 2022 lalu.

NP mengalami kejang-kejang, pihak klinik lalu merujuk bocah tersebut ke RS Pantiwilasa.

Sayang, sesampainya di RS Pantiwilasa, nyawa NP tidak tertolong.

Anak kedua dari tiga bersaudara itu, meninggal dunia di usianya yang masih sangat muda.

Baca juga: MIris, Gadis Remaja 12 Tahun Dirudapaksa Berulang Kali oleh Pria 19 Tahun Hingga Hamil

Baca juga: TEGA! Seorang Paman di Tebingtinggi Bunuh Ponakannya Sendiri, Terungkap Tersangka Ingin Merudapaksa

Baca juga: Dicekoki Minuman Keras, 5 Pemuda di Tomohon Rudapaksa Gadis Dibawah Umur

Pihak keluarga kemudian menguburkan NP di pemakaman di daerah Genuk, pada Sabtu 19 Maret 2022.

Kematian tak wajar

Sehari pasca korban dimakamkan, polisi mendapatkan laporan dari pihak RS Pantiwilasa bahwa kematian NP tidak wajar.

Berdasarkan hasil pemeriksaan, dokter rumah sakit tersebut mengaku melihat vagina dan dubur NP terluka parah.

"Dalam surat keterangan dokter ada kematian kurang wajar dengan tanda kekerasan di vagina dan dubur.

Dari adanya itu kita buatkan laporan polisi, sementara kondisi korban sudah dimakamkan," ungkap Kasatreskrim Polrestabes Semarang, AKBP Donny Sardo Lumbantoruan.

Lantaran ada dugaan kematian yang tidak wajar, atas persetujuan keluarga pihaknya melakukan pembongkaran makam korban di daerah Genuk.

Polisi kemudian melakukan pembongkaran makam, dan jenazah korban langsung dilakukan autopsi.

Baca juga: PILU! Sebanyak 37 Anak di Aceh Besar Korban Rudapaksa, Satu Anak Terusir dari Desanya

"Terbukti adanya kematian yang diakibatkan kekerasan seksual," ungkapnya.

Kejahatan WD Terbongkar

Sebelum meninggal dunia, NP dititipkan oleh ibunya ke rumah mantan suami, WD.

Setibanya korban di kosan pelaku, sang anak mengeluh sakit demam.

Namun, pelaku malah memaksa korban untuk melayani nafsunya.

Hal tersebut diungkap Kasat Reskrim Polrestabes Semarang, AKBP Donny Sardo Lumbantoruan.

"Anaknya demam saat datang, sudah dikasih obat. Anak sedang tidak fit saat pelaku melakukan," imbuh Donny.

Hal itu bermula saat putrinya terlelap tidur, WD mulai melucuti pakaian korban.

Baca juga: Remaja 13 Tahun Mengadu Dinodai Paman, Ayah Malah Ikut Merudapaksanya

"Waktu posisi tiduran, terus terbesit keinginan untuk melakukan hubungan seksual.

Kemudian pelaku meraba-raba anaknya.

Pada saat itu, anaknya sempat menahan, tapi pelaku tetap melakukan," ungkap Donny.

"Terjadilah kejadian itu, anaknya meninggal dunia atas perbuatan ayahnya sendiri," imbuh Wakapolrestabes Semarang AKBP Iga Dwi Perbawa Nugraha menambahkan.

Saat pelaku melakukan aksi tak senonohnya, korban sempat teriak kesakitan.

Akan tetapi, pelaku tak peduli malah tetap melanjutkan aksi kejinya.

"Nangis gak itu anakmu?" tanya polisi.

Baca juga: Rudapaksa Gadis 16 Tahun yang Awalnya Disukai, Seorang Buruh Harus Berurusan dengan Hukum 

"Sempat teriak," jawab pelaku.

Akibat perbuatan bejat pelaku, korban pun mengalami kejang-kejang selama dua jam.

"Memang pada hari itu pelaku melakukan hubungan seksual. Anaknya kejang sejam atau dua jam saat itu," ungkap Donny.

Panik, pelaku pun mendatangi rumah ibu korban dan mengabarkan kondisi sang anak.

Ia meminta izin untuk membawa anak perempuan mereka ke rumah sakit.

"Lalu dibawa lah anak itu ke sebuah klinik oleh klinik diminta ke rumah sakit yang lebih besar. Tapi anaknya ternyata sudah meninggal dunia," terang Donny.

Sudah 3 Kali Beraksi, Terpengaruh video porno

Ternyata, tak hanya sekali, pelaku sudah melakukan aksi tak senonoh pada putrinya itu sebayak 3 kali.

Di hadapan polisi, pelaku mengaku aksinya lantaran terpengaruh menonton video porno.

Baca juga: PILU! Pingsan Kecelakaan, Teman Pria Justru Merudapaksa, Wanita di Tulungagung Meninggal Dunia

"Iya, saya melakukan hubungan sebanyak tiga kali karena menonton video (tak senonoh, red)," kata pelaku dengan nada datar saat dihadirkan polisi di Mapolrestabes Semarang, Senin (21/3).

Berdasarkan pengakuannya, dia telah berpisah dengan mantan istrinya sekitar empat tahun silam.

Namun, pelaku masih mendapatkan akses untuk berjumpa dengan tiga anaknya, termasuk korban yang merupakan anak kedua.

Kesempatan bertemu anak perempuannya itu dimanfaatkan untuk menyalurkan nafsu bejat.

NP dirudapaksa seusai pelaku menonton video begituan.

"Saya lakukan di indekos semua, tidak ada rencana, itu refleks," ujar laki-laki yang berprofesi sales makanan ringan itu.

Duda anak tiga itu tetap memaksa darah dagingnya melayani nafsu birahinya sampai lemas tak berdaya, bahkan mengalami kejang-kejang.

Baca juga: PARAH! Guru Spiritual Rudapaksa 4 Wanita, Modus Lihat Jin, Para Korban Diajak Nikah Batin

"Anak saya berontak merintih kesakitan," ucapnya tanpa rasa bersalah di wajahnya.(*)

Artikel ini telah tayang di TribunJakarta.com dengan judul Lagi Tidur, Pria Ini Kaget Tiba-tiba Organ Vital Disayat Istri, Alasannya Bikin Wanita Ini Murka, 

Berita Terkait

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved