Berita Nagan Raya
BPJN Enggan Beri Tangapan Terkait Tudingan Pembangunan Jalan yang Lamban
Dua pejabat dari Kantor Balai Pelaksana Jalan Nasional (BPJN) Aceh enggan menanggapi sorotan anggota DPRK Nagan Raya
SUKA MAKMUE - Dua pejabat dari Kantor Balai Pelaksana Jalan Nasional (BPJN) Aceh enggan menanggapi sorotan anggota DPRK Nagan Raya terkait pembangunan jalan nasional di depan PLTU Nagan Raya.
Padahal, banyak kalangan meminta jalan tersebut dipacu perbaikan sehingga transportasi kembali lancar.
Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) proyek jalan nasional dari BPJN Aceh, Dedi dan Kasi Pembangunan BPJN, Emi Effendi, yang dikonfirmasi Serambi, Senin (19/9/2022), enggan menanggapi dan memilih diam.
Konfirmasi Serambi sebagai hak jawab serta sebagai informasi kepada publik terkait perbaikan jalan yang sedang dibangun oleh BPJN Aceh.
Dua pejabat BPJN tersebut tidak menjawab pesan WhatsApp yang dikirim Serambi.
Di sisi lain, warga berharap pembangunan jalan tersebut cepat selesai.
"Kami sangat berharap jalan tersebut dipacu perbaikan," kata Andi, warga Nagan Raya yang setiap hari melintasi jalan tersebut.
Seperti diberitakan, DPRK Nagan Raya berencana melaporkan Balai Pelaksana Jalan Nasional (BPJN) Aceh ke Menteri PUPR.
Laporan ke menteri dilakukan karena mereka menilai pembangunan jalan tersebut snagat lamban.
Baca juga: Niat Cari Kerja, Seorang Wanita Cilegon Tertipu, Rp 9 Juta Raib
Baca juga: Berduan dengan Wanita Lain, Oknum polisi di Bima Digrebek Istrinya
Baca juga: Mobil Listrik USK Siap Berkompetisi di Mandalika
"Laporan akan kita sampaikan karena lambannya pengerjaan proyek pembangunan jalan nasional depan PLTU," kata Ketua Komisi III DPRK Nagan Raya, Zulkarnain kepada Serambi, Minggu kemarin, menyikapi banyaknya keluhan dan komplain masyarakat terkait jalan tersebut.
"BPJN Aceh tidak profesional serta tidak paham terhadap proyek yang lebih diprioritaskan," katanya.
Zulkarnain mengakui sebelumnya pada 15 Agustus 2022 Ketua Komisi III Zulkarnain telah datang ke kantor BPJN Aceh dan diterima oleh Kasi Pembangunan Emi Effendi untuk menyampaikan agar pengerjaan proyek pembangunan jalan di depan PLTU Nagan Raya lebih diprioritaskan penyelesaiannya.
Sebab, jalan nasional tersebut dilintasi ribuan kendaraan setiap hari, sehingga kerap mengalami kemacetan lalu lintas serta rawan kecelakaan.
Jalannya juga becek dan berlubang.
Zulkarnain dari Fraksi Demokrat menyebut bahwa pengerjaan proyek besar tersebut tidak mengalami banyak kemajuan, karena hanya melibatkan sekitar 7 sampai 10 orang pekerja saja.
Baca juga: 16 Tersangka Pengedar Narkoba Ditangkap, Polisi Sita BB 203 Kg Sabu dan 404 Ribu Pil Ekstasi
