Luar Negeri
Anwar Ibrahim Umumkan Susunan Kabinet, Pilih Wakil PM dengan Gugatan Korupsi
Dalam susunan kabinet yang diumumkan Anwar, Jumat (2/12/2022), tokoh Barisan Nasional, Zahid Hamidi, mendapat posisi wakil PM, meski dihinggapi ragam
Hasil pemilu kali ini diharapkan mampu menghadirkan stabilitas di Kuala Lumpur, yang menyaksikan lengsernya tiga PM dalam tiga tahun terakhir.
Sebab itu keterlibatan Zahid Hamidi di pemerintahan dirasa riskan.
Ragam kasus dugaan korupsi yang menjeratnya terutama bertolak belakang dengan kampanye antikorupsi yang digalang Anwar.
Kemenangan Pakatan Harapan yang merebut 82 dari 222 kursi pada pemilu silam mengembalikan Anwar Ibrahim ke peran lamanya sebagai arsitek ekonomi Malaysia.
Baca juga: Teodoro Obiang, Presiden Terlama di Dunia Kembali Menang Pilpres
Di bawah Mahathir Mohamad, dia menjabat menteri keuangan sebelum diangkat sebagai calon pewaris takhta.
Kareirnya mandek setelah berkonflik dengan Mahathir.
Demi memenangkan mandat eksekutif, Anwar menjalin koalisi dengan dua partai rival,
Barisan Nasional dengan 30 kursi di parlemen dan GPS yang menguasai 23 kursi.
Koalisi tersebut lalu diperkuat oleh sejumlah partai-partai kecil.
Adalah BN yang memecah kebuntuan dengan mengumumkan dukungan bagi Anwar, setelah koalisi Perikatan Nasional pimpinan Muhyiddin Yassin secara mengejutkan meraup 73 kursi di parlemen.
Namun begitu, Anwar mengklaim bahwa mandatnya untuk memimpin pemerintahan baru tidak terbantahkan.
(kompas.com)
Baca juga: Presiden Terlama di Dunia Bersiap Perpanjang 43 Tahun Masa Jabatan
Baca juga: Ilmuwan Peringatkan Soal Potensi Hilangnya Kromosom Laki-laki di Masa Depan
Baca juga: Aksi Bom Bunuh Diri di Polsek Astana Anyar, Tiga Polisi Terluka, Pelaku Tewas