Luar Negeri

Infeksi Covid-19 di Cina Melonjak, Sekolah Kembali ke Kelas Daring

Ada juga kekhawatiran bahwa Covid dapat menyebar dengan cepat di negara berpenduduk 1,4 miliar itu selama liburan tahun baru Imlek bulan depan ...

Editor: Muliadi Gani
FOTO: AFP/GETTY IMAGES via DW INDONESIA
Polisi membangun barikade di jalan-jalan di Shanghai, Cina, untuk mencegah pengumpulan massa. 

PROHABA.CO, SHANGHAI - Biro pendidikan Shanghai memerintahkan sekolah untuk menyelenggarakan kelas daring (online) mulai Senin (19/12/2922) kemarin karena meningkatnya jumlah infeksi Covid-19 di kota-kota seluruh Cina.

Pada Sabtu (17/12/2022), regulator juga menginstruksikan taman kanak-kanak dan pusat penitipan anak di kota untuk menutup semua kelas tatap muka, menurut pernyataan online sebagaimana dilansir Guardian.

Sejak Beijing mengabaikan beberapa pembatasan terberat di dunia minggu lalu, kasus-kasus telah meningkat di seluruh Cina.

Ada juga kekhawatiran bahwa Covid dapat menyebar dengan cepat di negara berpenduduk 1,4 miliar itu selama liburan tahun baru Imlek bulan depan.

Otoritas kesehatan juga mengakhiri pengujian massal dan pengujian rutin wajib yang merupakan pilar kebijakan nol Covid Cina.

Baca juga: Kasus Covid-19 Naik, Menkes Ingatkan Pakai Masker dan Vaksinasi Booster

Baca juga: P-22, Singa Gunung Ikonis Hollywood yang Terpaksa Disuntik Mati

Baca juga: Mengapa Presiden Meksiko Tidak Pernah Keluar Negeri?, Ini Alasannya

Cina Daratan melaporkan 2.286 infeksi bergejala baru pada Jumat (15/12/2022), dibandingkan dengan 2.157 pada Kamis (15/12/2022), kata komisi kesehatan nasional pada Sabtu (16/12/2022).

Dikurangi infeksi impor, Cina melaporkan 2.229 kasus gejala lokal baru, naik dari 2.091 pada Kamis (15/12/2022).

Cina berhenti melaporkan kasus tanpa gejala pada Rabu (14/12/2022), mengutip kurangnya pengujian oleh orang tanpa gejala yang mempersulit penghitungan jumlah total infeksi secara akurat.

Namun, sejauh ini tidak ada kematian yang dilaporkan untuk Jumat (16/12/2022), dengan jumlah keseluruhan kematian menjadi 5.235 orang.

(Kompas.com)

Baca juga: Ratusan Pengacara Tuntut Transparansi Penanganan Covid-19, Diduga Sarat Kejanggalan

Baca juga: India dan Cina Berikan Vaksin Covid-19 Tanpa Suntikan

Baca juga: Pertumbuhan Ekonomi China Melambat, Imbas dari Kebijakan Covid yang Menyeret Penjualan dan Industri

Sumber: Kompas.com
Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved