Luar Negeri
Covid-19 di Cina, 5.000 Orang Tewas Setiap Hari, Rumah Sakit Mulai Penuh
Covid-19 di Cina memprihatinkan setelah muncul perkiraan yang menyebutkan lebih dari 5.000 orang kemungkinan meninggal setiap harinya ...
"Kami sudah mengatakan ini berminggu-minggu bahwa virus yang sangat menular ini akan sangat sulit untuk dihentikan sepenuhnya, hanya dengan langkah-langkah kesehatan masyarakat dan sosial," sambung Ryan.
Berbicara selama konferensi pers mingguan di Jenewa, Dirjen WHO Tedros Adhanom Ghebreyesus mengatakan, dia sangat prihatin dengan situasi yang berkembang di Cina saat ini.
Dia meminta data spesifik tentang tingkat keparahan penyakit, penerimaan rumah sakit, dan persyaratan perawatan intensif.
Ryan menambahkan bahwa vaksinasi adalah strategi keluar untuk wabah virus corona.
Cina telah mengembangkan dan memproduksi vaksinnya sendiri yang terbukti kurang efektif dalam melindungi orang-orang dari penyakit Covid yang serius dan kematian, dibandingkan vaksin mRNA yang digunakan di sebagian besar negara di dunia.
Komentar Ryan muncul seiring Pemerintah Jerman mengumumkan pada hari Rabu bahwa mereka telah mengirimkan gelombang pertama vaksin BioNTech Covid-19 ke Cina.
Vaksin Jerman awalnya akan diberikan kepada para ekspatriat di Cina yang jumlahnya diperkirakan sekitar 20.000 orang.
Ini adalah vaksin Covid-19 asing pertama yang dikirim ke Cina, meskipun tidak ada detail yang dirilis tentang waktu atau ukuran pengiriman.
Bulan lalu saat berkunjung ke Beijing, Kanselir Jerman Olaf Scholz mendesak agar vaksin tersebut juga tersedia secara cuma-cuma untuk warga Cina.
(Kompas.com)
Baca juga: India dan Cina Berikan Vaksin Covid-19 Tanpa Suntikan
Baca juga: Kasus Covid-19 Melonjak Lagi, Ikan dan Kepiting pun Wajib PCR
Baca juga: Batik Air Resmi Layani Penerbangan Banda Aceh-Penang, Ini yang Dilakukan Disbudpar Aceh