Video

Kepala Polisi Negara Malaysia Ternyata Berdarah Aceh-Cina

Dalam sebuah penggalan video, Tan Sri Dato' Seri Abdul Hamid Bador bercerita kalau dirinya merupakan keturunan dari Aceh

Penulis: Redaksi | Editor: Fadil Mufty

PROHABA.CO -- Abdul Hamid Bador, Mantan Ketua Polis Negara (KPN) Malaysia yang ternyata keturunan Aceh dan China.

Dalam sebuah penggalan video, Tan Sri Dato' Seri Abdul Hamid Bador bercerita kalau dirinya merupakan keturunan dari Aceh.

Adalah Bador Ijoh, ayah dari Abdul Hamid Bador yang merupakan asli melayu yang berasal dari Aceh.

Almarhum Bador Ijoh juga seorang polisi di Malaysia berpangkat Konstabel.

Sementara sang ibu merupakan keturunan Tionghoa yang tinggal di Malaysia.

Baca juga: Kurir Sabu Dari Malaysia Ditangkap di Bandara SIM

Diketahui Abdul Hamid Bador lahir di Kuala Lumpur, Malaysia pada 7 Agustus 1958.

Ia merupakan kepala polisi ke-12 Malaysia yang dibesarkan di Rembau, Negeri Sembilan dan mengenyam pendidikan di SMA Tunku Besar Tampin.

Mantan Ketua Polis Negara Malaysia ini meraih Diploma Ilmu Kepolisian dari Universitas Kebangsaan Malaysia (UKM).

Selain beralmamater UKM, ia juga merupakan alumnus Universitas Birmingham, Inggris.

Abdul Hamid Bador mengabdi di Polis Diraja Malaysia (PDRM) atau kepolisian terhitung sejak 4 November 1979 sebagai Trainee Inspector.

Dilansir Serambinews.com dari laman resmi Polis Diraja Malaysia, beberapa jabatan penting pernah dipegangnya selama mengabdi di kepolisian.

Ia memulai karier sebagai atasan dengan menjabat Kepala Cabang Khusus dan Wakapolres Gombak pada 1997-2002.

Pada 3 Mei 2019, Tan Sri Dato' Seri Abdul Hamid bin Bador dilantik sebagai Kapolri ke-12 dan berakhir pada Mei 2021.

Baca juga: Michelle Yeoh, Aktris Malaysia Pertama Menangkan Golden Globe, Pernah Berkunjung ke Aceh

Ia menggantikan Tan Sri Mohamad Fuzi Harun masa jabatan 2017-2019.

Kala menjabat, ia berada pada masa Perdana Menteri Tun Dr Mahathir Mohamad dan Tan Sri Muhyiddin Yassin.

Sementara dilansir dari New Straits Times (2/11/2022), Abdul Hamid Bador memutuskan mundur dari Pemilihan Umum ke-15 (GE15).

Hamid, yang menjabat sebagai IGP ke-12 Tanah Air antara Mei 2019 hingga Mei 2021 lalu, seharusnya mengikuti kontes di bawah tiket Gerakan Tanah Air (GTA).

Namun, saat pengumuman caleg pemilu GTA hari ini, Hamid tidak disebutkan namanya untuk kursi P131. Malah diganti dengan calon Pejuang, Ramly Awalludin.

Sejak pensiun, dia menghabiskan sebagian besar waktunya di pertanian dan pasar lokal, menjadikannya wajah yang akrab di daerah tersebut.

 

Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved