Kriminal

Pria asal Lampung Kabur ke Jakarta dengan Tangan Terantai

Nasib nahas menimpa seorang pria bernama Mukti Amin (51). Kaki dan tangan Mukti dipasung pada sebuah tiang semalaman.

Editor: Muliadi Gani
Tribunjakarta.com
Mukti Amin (51) menunjukkan rantai yang sempat menjerat tubuhnya usai berhasil dilepaskan oleh Petugas Gulkarmat Kalideres di Polsek Kalideres, Jakarta Barat pada Sabtu (25/3/2023). 

PROHABA.CO, LAMPUNG - Nasib nahas menimpa seorang pria bernama Mukti Amin (51).

Kaki dan tangan Mukti dipasung pada sebuah tiang semalaman.

Pria yang berdomisili di Lampung itu dipasung semalaman di depan rumahnya.

Mukti Amin pun melarikan diri usai berhasil melepaskan jerat rantai yang mengikat tubuhnya di sebuah tiang.

Namun, rantai itu masih melilit tangan kanannya dalam pelariannya ke Jakarta dari Lampung.

Selama perjalanannya, Mukti Amin pun menjadi pusat perhatian gara-gara pergi dengan tangan dirantai.

Pemandangan yang tak lazim itu berpangkal dari keributan yang terjadi antara dia dan istrinya.

Mukti menaruh rasa cemburu terhadap istrinya.

Tapi, siapa sangka, masalah berbuntut panjang usai cekcok.

Sang menantu tiba-tiba datang bersama sejumlah orang menemui Mukti.

Mereka beramai-ramai memasung diri Mukti di sebuah tiang di rumahnya di Lampung.

Baca juga: Maaf Ditolak, Pria di Surabaya Dibacok Tetangga

Baca juga: Siram Suami dengan Air Panas, WNI Ditangkap Polisi Singapura

Tangannya dirantai dan diikat pada sebuah tiang.

Sementara kakinya dililit oleh batang kayu.

Semalaman Mukti dipasung di tiang tersebut.

Keesokan harinya, Mukti membongkar sendiri rantai yang mengunci dirinya.

Meski sudah terlepas dari tiang, tetapi rantai sepanjang kurang lebih tiga meter itu masih menjerat tangan kanannya karena digembok.

Dalam kondisi seperti itu, Mukti tanpa pikir panjang memutuskan untuk melarikan diri.

Ia kabur sejauh-jauhnya agar tak diketahui sang menantu.

Ia terpikir melapor ke polsek setempat.

Ketakutannya berlipat hingga akhirnya ia memutuskan untuk lari sejauhjauhnya agar tak diketahui menantu.

Mukti merasa ketakutan, sehingga memilih kabur ke Jakarta.

Ia pun tak kepikiran untuk membuat laporan ke polsek setempat dikarenakan sang menantu mengetahui niatnya.

Dengan kondisi tubuh dirantai, Mukti menaiki angkutan umum dan kemudian naik bus.

Baca juga: Dirantai Bersama untuk Buktikan Cinta, Sejoli Ukraina Akhirnya Putus

Baca juga: Kesal Dimarahi Baca Doa Berbuka Puasa Terlalu Cepat, Anak Pukul Ayah Pakai Kursi

Di dalam bus itu lah, Mukti menjadi pusat perhatian orang-orang.

"Di dalam bus banyak yang melihat saya dirantai, tapi enggak ada yang nanya," katanya kepada polisi di Polsek Kalideres, Jakarta Barat pada Sabtu (25/3/2023).

Setelah dari bus, ia lanjut menaiki kapal laut.

Banyak orang di kapal yang melihat pemandangan tak lazim itu, tetapi juga tak ada yang bertanya kepadanya.

"Di kapal sama aja, enggak ada yang nanya.

Paling saya dengar, itu ngapain orang kok tangannya dirantai," kata Mukti.

Sesampainya di Jakarta, ia meminta membukakan rantai yang menjerat tangannya oleh seseorang saat menepi di masjid.

Orang itu, kata Mukti, menyuruhnya untuk melaporkan ke Polsek Kalideres.

"Kata orang itu disuruh ke sini aja (Polsek Kalideres).

Dianterin ke sini tadi," pungkasnya.

Akhirnya, Petugas Suku Dinas Penanggulangan Kebakaran dan Penyelamatan (Gulkarmat) Jakarta Barat sektor Kalideres dipanggil.

Rantai yang menjerat tangan kanannya dipotong menggunakan alat sejenis tang oleh petugas.

(tribunmedan.com/ tribunjakarta.com)

Baca juga: BNN Musnahkan 1,1 Ton Narkoba dari Sindikat Nasional-Internasional

Baca juga: Viral Video Pria Diduga Polisi Ancam Ojol di Makassar Pakai Sajam

Baca juga: Dua Tahanan Kabur Setelah Gali Lubang Pakai Sikat Gigi

Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved