kesehatan

Pengobatan Tradisional Bu Ida Dayak, Tidak Dilarang Pihak Kemenkes Hanya Saja Perlu Bukti Empiris

pengobatan tradisional harus didorong untuk mengumpulkan bukti empiris karena pengobatan modern sudah terbukti manfaatnya.

Editor: IKL
Tangkapan Layar YouTube/@petualang
ibu dayak Ibu Ida Dayak 

PROHABA.CO- Kementerian Kesehatan (Kemenkes) mengambil sikap atas viralitas pengobatan "ajaib" Bu Ida Dayak.

Kepala Dinas Komunikasi dan Pelayanan Publik Kementerian Kesehatan RI, Siti Nadia Tarmizi mengatakan, pihaknya tidak melarang praktik pengobatan non medis tersebut.

“Bagaimanapun Indonesia memiliki warisan budaya, termasuk obat tradisional,” ujarnya dalam keterangan singkat, Rabu (4/5/2023).

Namun, pengobatan tradisional harus didorong untuk mengumpulkan bukti empiris karena pengobatan modern sudah terbukti manfaatnya.

“(Pengobatan tradisional), seperti halnya pengobatan modern, masih terus diteliti dan didukung secara empiris,” jelas Nadia. Disampaikan oleh Nadia Menurut peraturan Departemen Kesehatan, tenaga kesehatan tradisional digolongkan menurut metode pembedahan.

Yaitu kemampuan, ramuan dan ramuan.

Diinginkan oleh warga untuk pijat minyak bintangnya, Ibu Ida Dayak konon telah menyembuhkan sakit dan penderitaan banyak orang.
Atas dasar itu, pihaknya berkomitmen untuk mengedukasi agar masyarakat tidak dirugikan.

“Kalau kanker tidak ditunda dengan pengobatan tradisional, sudah ada metode yang menyembuhkan 100 persen jika diobati pada stadium dini,” jelas Siti Nadia. Ke depan, Kementerian Kesehatan akan menyelenggarakan pelatihan bagi pengobat tradisional atau pengobat tradisional (Hatra) yang akan memastikan Hatra memiliki STPT (Surat Tanda Daftar Penyembuh Tradisional).

Berikut referensi regulasi tersebut:


1. Peraturan Pemerintah Nomor 103 Tahun 2014 tentang Pelayanan Kesehatan Tradisional

2. PERMENKES nomor 15 Tahun 2018 tentang Penyelenggaraan Pelayanan Kesehatan Tradisional Komplementer

3. PERMENKES Nomor 61 Tahun 2016 Pelayanan Kesehatan Tradisional Empiris

4. PERMENKES nomor 37 Tahun 2017 tentang pelayanan Kesehatarn Tradisional Integrasi (SDM dan lntegrasi layanan kesehatan konvenvensional dan kestrad)

5.UU Nomor 36 Tahun 2014 Tentang Tenaga Kesehatan


Diketahui, Ida Dayak kian populer dengan banyaknya video dan testimoni yang tersebar di media sosial.

Dalam pengobatan itu, Ida Dayak melakukannya tanpa bantuan alat medis.

Ia hanya mengoleskan minyak urut berwarna merah ke pasiennya, kemudian tak lama setelah itu tangan pasien yang diobati itu langsung kembali normal.

Berdasarkan pantauan, ribuan masyarakat dari wilayah Depok dan Bogor mendatangi area Lapangan Tembak Divisi I Kostrad Cilodong untuk bertemu dengan Ibu Ida Dayak. 
Mulai dari anak balita sampai lanjut usia datang ke lokasi dengan berbagai macam penyakit yang diderita.

Mereka datang untuk menghadiri pengobatan alternatif Ida Dayak yang saat ini tengah viral dan mampu menyembuhkan sejumlah penyakit.

Sejak pukul 08.00 WIB, ribuan masyarakat berbondong-bondong mengendarai sepeda motor dan mobil datangi Divisi I Kostrad Cilodong.

Santo, warga Cianjur pun rela mendorong istrinya di kursi roda untuk ke lokasi pengobatan di Lapangan Tembak 600 Divisi I Kostrad.

Dia bahkan telah mendorong istrinya duduk di kursi roda sejauh hampir 1 Km menuju lokasi
pengobatan di dalam Markas Kostrad tersebut.

Tentu, hal itu dilakukannya karena jalan menuju lokasi terbilang padat karena antusias masyarakat yang ingin mengikutin pengobatan tradisional Ida Dayak.

Sementara, Roy Chandra, lelaki lanjut usia dengan setia menggendong istrinya Sumiyati (55) dari parkiran sepeda motor menuju lokasi pengobatan di Lapangan Tembak 600 Kostrad.

Dari parkiran sampai lokasi pengobatan sekitar 800 meter. Sesekali, pria 60an tahun itu berhenti untuk beristirahat.

Meski nafasnya terengah-engah, ia semangat membawa istrinya.

"Istri sakit kakinya enggak bisa jalan sudah lima tahun, tapi parah-parahnya baru dua tahun ini," kata Roy Chandra.

Namun, keyataan pahit harus diterimanya lantaran harus kembali membawa istrinya pulang karena sudah tak kuat berdesak-desakan dengan pasien lain di lokasi.

"Tadi saya belum berobat, istri tiba-tiba mau pingsan jadi saya mau bawa pulang aja," ucap Roy.

Sedangkan, Agus, warga Jakarta Utara datang ke lokasi pengobatan Ida Dayak membawa
orangtuanya yang tengah sakit stroke.

Keluhan dirinyamenuju lokasi pengobatan sama seperti keluarga pasien lainnya yaitu kemacetan panjang.

"Makanya hari ini saya bawa ibu saya ke sini, mudah-mudahan bisa sembuh,"ucapnya.

Dia juga mendapatkan informasi adanya pengobatan ampuh Ida Dayak dari sosial media dan melihat di YouTube.

"Ramai banget, kirain saya yang datang 100 atau 200 orang, ternyata ini banyak banget," ungkap Agus.

Menjelang siang, ratusan orang terus berdatangan ke lokasi pengobatan Ida Dayak. Meski terik matahari, tak menyurutkan semangat para pasien dan keluarga untuk berobat ke Ibu Ida Dayak.

Berbekal payung dan kain seadanya, pihak keluarga menutup pasien yang akan berobat agar tak terkena terik sinar matahari.

Budi, warga Cimanggis Depok merasa kecewa karena dirinya datang dari pukul 10.00 WIB belum juga diberikan penanganan.

"Sampai siang ini belum juga ada penanganan, saya puasa sampai batal ini,"ungkapnya.


Budi bersama sang istri secara bergantian memayungi ibunya yang sedang stroke dan berada di lapangan lokasi pengobatan.

Ia juga mengaku tidak mendapatkan informasi secara pasti dan sulit mencari panitia acara
pengobatan.

Termasuk, jadwal Ibu Ida Dayak akan memulai pengobatan.

"Sulit cari panitianya, jadi bingung mau protes gimana," jelasnya.

Diketahui, pengobatan gratisnl Ibu Ida Dayak ini juga dihadiri sejumlah warga dari luar pulau Jawa.

Ada sejumlah warga mengaku datang dari Riau, Palembang, Maluku hingga Papua Barat untuk
berharap kesembuhan dari Ibu Ida Dayak.

Ida Dayak disebut wanita sakti karena mampu menyembuhkan berbagai penyakit berat dalam waktu sekejap.

Ida Dayak diketahui telah menyembuhkan berbagai keluhan dan penyakit dari mulai keseleo, salah urat, meluruskan tulang yang bengkok, saraf kejepit hingga stroke.

Aksi Ibu Ida Dayak ini punmenjadi sorotan di media sosial dan viral. (Tribun Network/Yuda).

 

Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul Sikap Kemenkes Saat Pengobatan Ida Dayak Viral, Tak Melarang Tapi Ingatkan Perlunya Bukti Empiris, https://www.tribunnews.com/kesehatan/2023/04/05/sikap-kemenkes-saat-pengobatan-ida-dayak-viral-tak-melarang-tapi-ingatkanperlunya-bukti-empiris?page=4.

Sumber: Tribunnews
Berita Terkait
  • Ikuti kami di

    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved