Berita Kutaraja

ISBI Aceh Buka Prodi Bahasa Aceh dan Prodi Kajian Sastra dan Budaya

Institut Seni Budaya Indonesia (ISBI) Aceh membuka dua program studi (prodi) baru pada April ini, yakni Program Studi Bahasa Aceh dan Program Studi

Penulis: Yarmen Dinamika | Editor: Muliadi Gani
For Serambinews.com
Ketua LLDikti Wilayah XIII, Dr Ir Rizal Munadi MM MT (kiri) menyerahkan surat izin dibukanya dua prodi baru di lingkungan ISBI Aceh kepada Rektor ISBI Aceh, Dr Wildan MPd di Gedung LLDikti Wilayah XIII, kawasan Tibang, Banda Aceh, Rabu (12/4/2023). 

PROHABA.CO, JANTHO - Institut Seni Budaya Indonesia (ISBI) Aceh membuka dua program studi (prodi) baru pada April ini, yakni Program Studi Bahasa Aceh dan Program Studi Kajian Sastra dan Budaya.

Kedua prodi ini merupakan hadiah terindah di bulan Ramadhan bagi ISBI Aceh secara institusi dan bagi Aceh secara kedaerahan.

Sebabnya, Prodi Bahasa Aceh menjadi prodi pertama di Aceh dan Indonesia dalam dunia pendidikan tinggi.

Izin dibukanya dua prodi ini diserahkan langsung oleh Kepala Lembaga Layanan Pendidikan Tinggi (LLDikti) Wilayah XIII, Dr Ir Rizal Munadi MM MT di Gedung LLDikti kawasan Tibang, Banda Aceh, kepada Rektor ISBI Aceh, Dr Wildan MPd.

Dr Wildan ditemani Pelaksana Tugas Warek I ISBI Aceh menyebutkan terima kasih setinggi- tingginya kepada LLDikti, rektor lama ISBI, dan seluruh pihak yang tidak dapat disebutkan satu per satu yang membantu lahirnya dua prodi tersebut.

“Atas kerja bersama ini, ISBI Aceh mencatat sejarah baru, yakni menghadirkan Prodi Bahasa Aceh sebagai bahasa ibu dan ideologis bagi Aceh, serta Prodi Kajian Sastra Budaya yang dapat menjadi lokomotif dalam mengembalikan Aceh kembali pada kejayaan sastra dan budayanya,” ujar Wildan.

Baca juga: ISBI Aceh Gelar Gemilang Panggung Pelajar SMA di Jantho

Baca juga: LLDikti Wilayah XIII Tempati Gedung Baru Lima Lantai Senilai Rp 90,150 Miliar

Baca juga: USK Diundang untuk Pamerkan Aneka Produk Nilam di Jerman

Perlu diketahui, Prodi Bahasa Aceh hadir merangkum pembelajaran seluruh bahasa yang ada di Aceh, baik bahasa yang ada di pesisir Aceh, pegunungan, dan kepulauan Aceh.

Begitu juga dengan Kajian Sastra dan Budaya.

Dengan keberagaman Aceh yang multietnik, prodi ini akan menjadi ruang dalam memelopori pengetahuan sastra dan budaya murni.

“Didukung dosen yang berkualitas dengan lulusan dalam dan luar negeri, kami yakin, ISBI siap melahirkan generasi yang solutif, konstruktif, paham budaya dan norma, cinta tanah air, dan tentunya siap guna,” imbuh Wildan.

Kehadiran dua prodi ini, lanjut Wildan, diharapkan dapat mendukung kebutuhan pendidik, khususnya di bidang seni dan budaya yang masih amat minim di Aceh. (dik)

Baca juga: Polisi Sita 11 Sepeda Motor Curian, 21 Tersangka Diamankan

Baca juga: Wapres RI Kuliah Umum dan Luncurkan Buku di UIN Ar-Raniry

Baca juga: Kegiatan Mahasiswa KKN Unimal, Gelar Aneka Lomba Bagi Anak-anak Gampong Puuk

Berita Terkait
  • Ikuti kami di

    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved