Tahukah Anda

Penyakit Apa Saja yang Ditimbulkan oleh Rokok Vape?

Kendati belum banyak studi yang mengungkapkan bahaya vape bagi kesehatan, tetapi sejumlah penyakit diketahui telah dikaitkan dengan rokok elektrik ini

Editor: Muliadi Gani
FOTO: SHUTTERSTOCK
Vape, rokok elektrik yang ternyata mengandung banyak zat berbahaya bagi kesehatan manusia. 

Untuk hal ini, masih sedikit penelitian yang dilakukan terkait efek vape pada kesehatan mulut dan gigi.

Akan tetapi, menurut Dr Sam Jethwa, Wakil Presiden The British Academy of Cosmetic Dentistry, bukti awal menunjukkan bahwa orang yang melakukan vaping lebih berisiko mengalami gigi berlubang dibandingkan mereka yang tidak menggunakan vape atau merokok.

Pada saat orang menghirup vape, ia akan menghisap gula pada cairan vape, yang mana zat tersebut akan menempel pada gigi sehingga dapat menyebabkan kerusakan pada enamel gigi.

Selain itu, Jethwa menjelaskan, cairan vape juga dapat mengubah mikrobioma mulut, membuatnya jadi lebih ramah terhadap bakteri penyebab pembusukan.

Kerusakan DNA dan kanker Risiko lain yang dapat disebabkan oleh penggunaan vape adalah rusaknya DNA dan dapat menyebabkan kanker.

Menurut Irem Patel, konsultan dokter pernapasan terpadu dan dosen senior kehormatan di King’s College London, Inggris, hingga saat ini, tidak tampak adanya bukti bahwa vape berkontribusi terhadap kanker.

Kendati demikian, masih diperlukan waktu puluhan tahun untuk menindaklanjuti dan memerlukan bentuk penelitian yang lebih kompleks untuk melihat peningkatan risiko kanker akibat penggunaan rokok elektrik.

Dalam sebuah studi yang diterbitkan di jurnal Nicotine & Tobacco Research tahun 2023 menunjukkan perbandingan tingkat kerusakan DNA pada sel-sel yang melapisi bagian dalam mulut pada orang yang tidak merokok, perokok bukan pengguna vape dan bukan pengguna.

Hasilnya, peneliti menemukan, orang yang menggunakan vape dan mereka merokok dapat menunjukkan tingkat kerusakan DNA yang serupa, dan perubahan DNA tersebut dapat menjadi prekursor kanker.

Studi ini juga menemukan bahwa cairan vape dengan rasa manis, mint dan mentol tampaknya yang paling banyak menyebabkan kerusakan DNA. Akan tetapi, masih diperlukan studi lanjutan untuk memahami korelasi ini.

(Kompas.com)

Baca juga: Perokok Berisiko 15-30 Kali Lebih Tinggi Kena Kanker Paru-Paru

Baca juga: Perokok Berat Sekalipun Bisa Berhenti dan Tak Akan Kecanduan Kalau Rutin Minum Air Ini

Baca juga: Enam Bahaya Merokok pada Saraf dan Otak Remaja

Sumber: Kompas.com
Halaman 3 dari 3
Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved