Kesehatan

Muncul lagi, Kasus Cacar Monyet Bertambah jadi Tiga Kasus

Untuk meningkatkan kewaspadaan agar terhindar dari penyakit ini, kenali cara penularannya serta cara mencegahnya

Penulis: TM Farizi | Editor: Muliadi Gani
UKHSA
Badan Keamanan Kesehatan Inggris (UKHSA) itu menunjukkan lesi kulit yang khas dari infeksi cacar monyet (Monkeypox). - Menurut studi para ilmuwan Jerman, penderita monkeypox atau cacar monyet kemungkinan besar memiliki viral load tinggi yang dapat berpotensi menular. 

PROHABA.CO - Baru-baru ini telah dilaporkan kembali cacar monyet atau monkeypox yang terjadi di Indonesia.

Total kasus sejak pertama kali dilaporkan sejak 2022, kini menjadi tiga orang.

Penyakit ini adalah penyakit yang dapat menular dari hewan ke hewan, serta ditularkan dari hewan ke manusia.

Cacar monyet berasal dari Afrika Tengah dan Afrika Barat, namun terus meluas ke daerah urban dan saat ini sudah menyebar di banyak negara lainnya.

Terkait hal ini, Pakar Ahli kesehatan masyarakat sekaligus epidemiolog Dicky Budiman penambahan kasus ini menjadi tanda pemerintah harus lakukan tracing kasus.

Baca juga: Sudah Ada Kasus Cacar Monyet di Indonesia, Apa yang Harus Dilakukan?

"Apakah kasus Monkeypox menjadi tanda agar Kementerian Kesehatan menyisir kemungkinan, iya.

Kasus dengan potensi bisa menjadi epidemi, menyebar lebih luas, harus dilakukan contact treacing yang tuntas," tegasnya pada Tribunnews, Jumat (20/10/2023).

Untuk meningkatkan kewaspadaan agar terhindar dari penyakit ini, kenali cara penularannya serta cara mencegahnya

Penyebab cacar monyet

Dilansir dari halaman Kompas.com, pada Jumat (20/10/2023) Penyebab cacar monyet adalah virus cacar monyet, yang merupakan anggota genus Orthopoxvirus dan famili Poxviridae.

Saat ini terdapat dua jenis virus cacar monyet, yaitu yang pertama ditemukan di Afrika Tengah atau Basin Kongo, dan Afrika Barat.

Virus yang berasal dari Basin Kongo disebut lebih menular dan menimbulkan gejala yang lebih parah.

Baca juga: Penyakit Cacar Monyet Bisa Sembuh Sendiri

Penularan cacar monyet

Menurut Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit Amerika Serikat (CDC), diperkirakan bahwa penularan dari manusia ke manusia terutama terjadi melalui tetesan pernapasan besar, seperti ludah atau lendir yang mengandung partikel virus.

Penularan dapat terjadi melalui kontak dengan cairan tubuh, luka cacar monyet, barang-barang yang telah terkontaminasi cairan atau luka, serta melalui tetesan pernapasan setelah kontak erat yang berkepanjangan.

Sumber: Kompas.com
Halaman 1 dari 2
Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved