Konflik Palestina vs Israel

Yocheved Lifshitz Ungkap Pengalaman saat Disandera Hamas

Yocheved Lifschitz yang sudah lanjut usia dibebaskan oleh Hamas pada Selasa (24/10/2023) mengaku telah dipukuli oleh para militan ketika diculik

Editor: Muliadi Gani
AFP
Seorang nenek asal Israel berusia 85 tahun menggambarkan penderitaan yang dialaminya selama 17 hari sebagai seorang sandera Hamas 

PROHABA.CO, TEL AVIV - Yocheved Lifschitz menjadi salah satu sandera yang dibebaskan Hamas

Yocheved Lifschitz tak menyangka dirinya bakal diculik dan disandera, ini menjadi pengalaman buruk dalam hidupnya.

Nenek tersebut bernama Yocheved Lifshitz dan ia juga seorang aktivis perdamaian yaitu Nir Oz.

Yocheved Lifshitz dibebaskan pada Selasa (24/10) bersama dengan lansia lainnya, Nurit Cooper (79) setelah negosiasi antara Israel dan Hamas difasilitasi oleh Mesir dan Qatar.

Yocheved Lifschitz yang sudah lanjut usia dibebaskan oleh Hamas pada Selasa (24/10/2023) mengaku telah dipukuli oleh para militan ketika diculik dan dibawa ke Gaza pada 7 Oktober lalu.

Namun kemudian, dia diperlakukan dengan baik selama dua minggu ditahan di wilayah Palestina.

Yocheved Lifshitz (85) adalah satu dari dua perempuan asal Israel yang dibebaskan pada Senin (23/10/2023).

Baca juga: Tawanan Israel Mengaku di Perlakukan Baik saat Menjadi Sandera Pasukan Perjuangan Hamas di Gaza

Hamas dilaporkan masih menahan sekitar 220 sandera lagi, termasuk suami dari dua perempuan yang dibebaskan tersebut.

“Sejujurnya, saya telah mengalami situasi seperti neraka, yang tidak pernah saya bayangkan atau duga akan sampai pada situasi ini,” kata Lifshitz kepada para wartawan, sebagaimana dikutip dari AFP.

Duduk di kursi roda di luar rumah sakit Tel Aviv tempat ia dirawat, Lifshitz berbicara dengan suara lirih tentang pengalamannya disandera Hamas.

Pada bagian lain, Lifshitz bercerita bahwa Hamas membawanya dengan sepeda motor ke luar dari desanya, setelah merusak pagar yang dibangun Israel.

Dia ingat bagaimana para sandera dibawa melalui lorong bawah tanah yang sangat panjang, yang dia gambarkan seperti sarang laba-laba.

Lorong itu lembab dan memiliki ruang-ruang besar, di mana kemudian sejumlah sandera dikumpulkan.

Baca juga: Memperingati Maulid Nabi Muhammad SAW, Inilah Hidangan Istimewa Masyarakat Kemukiman Lampuuk

Baca juga: Giliran Suriah Diserang, Sekjen PBB Desak Israel Segera Hentikan Serangan

Lifshitz menambahkan, dokter datang untuk merawat para sandera yang sakit, termasuk memberikan obat.

Mereka yang terluka secara rutin diobati.

Halaman
12
Sumber: Kompas.com
Berita Terkait
  • Ikuti kami di

    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved