Luar Negeri

1.000 Kucing di Cina Diselamatkan saat Dagingnya Hendak Dijual Ilegal

Berdasarkan informasi dari aktivis pelindung hewan, polisi mencegat truk yang membawa kucing-kucing tersebut di Kota Zhangjiagang, bagian timur Cina.

Editor: Muliadi Gani
ist
Ilustrasi Kucing. 1.000 Kucing di Cina Diselamatkan saat Dagingnya Hendak Dijual Ilegal 

Polisi di Cina menyelamatkan sekitar 1.000 kucing dari sebuah truk yang sedang dalam perjalanan menuju rumah jagal, demikian dilaporkan media yang berafiliasi dengan pemerintah.

PROHABA.CO, ZHANGJIAGANG - Polisi di Cina menyelamatkan sekitar 1.000 kucing dari sebuah truk yang sedang dalam perjalanan menuju rumah jagal, demikian dilaporkan media yang berafiliasi dengan pemerintah.

Daging kucing itu akan dijual namun akan dilabeli sebagai daging babi atau daging kambing.

Berdasarkan informasi dari aktivis pelindung hewan, polisi mencegat truk yang membawa kucing-kucing tersebut di Kota Zhangjiagang, bagian timur Cina.

Kucing-kucing itu lantas dipindahkan ke tempat penampungan, menurut laporan The Paper.

Penyelamatan tersebut mengungkap perdagangan gelap daging kucing dan menimbulkan kekhawatiran baru mengenai keamanan pangan, sebut laporan itu.

Daging kucing bisa dijual seharga 4,5 yuan (Rp9.700) per kati, satuan ukuran di Cina yang kira-kira setara dengan 600 gram, kata para aktivis.

Seekor kucing dapat menghasilkan empat hingga lima kati.

Baca juga: Benarkah Menabrak Kucing Tapu Tak Dikubur Bikin Sial? Simak Penjelasan Buya Yahya

Berdasarkan laporan The Paper, paraaktivis di Zhangjiagang telah memperhatikan sejumlah besar kucing dikurung di dalam kotak kayu di kuburan.

Mereka kemudian memantaunya selama enam hari.

Ketika kucing-kucing itu dimasukkan ke dalam truk pada 12 Oktober, mereka menghentikan kendaraan tersebut dan menelepon polisi.

Belakangan diketahui bahwa kucing-kucing itu sedang dalam perjalanan ke bagian selatan Cina untuk disajikan kepada khalayak umum sebagai satai serta sosis babi dan domba.

Tidak diketahui apakah kucing-kucing yang diselamatkan itu adalah kucing liar atau peliharaan.

Artikel The Paper, yang diterbitkan Jumat (20/10/2023) lalu, menuai ribuan komentar marah di platform media sosial Cina, Weibo.

Baca juga: Tim SAR Lanjutkan Pencarian Tiga Korban Longsor Subulussalam

Baca juga: Tak Sengaja Terlipat di Sofa Lipat, Kucing Menangkan Klaim Asuransi Hewan Terunik

Beberapa pengguna menyerukan inspeksi yang lebih ketat terhadap industri makanan.

Halaman
12
Sumber: Kompas.com
Berita Terkait
  • Ikuti kami di

    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved