Mengenal Bom Fosfor, si Putih yang Mematikan

Fosfor putih sangat mudah bereaksi pada udara, sehingga jika terpapara udara, Fosfor putih dapat terbakar secara spontan dan menghasilkan panas hingga cahaya yang tinggi.

PROHABA.CO - Dikutip dari WHO, fosfor putih adalah zat pada lilin kimia yang biasanya tampak kekuningan atau tidak berwarna dan beraroma khas seperti bawang putih.

Fosfor putih adalah jenis zat kimia yang sangat reaktif pada oksigen, sehingga mudah untuk terbakar.

Fosfor putih juga bisa disebut sebuah bentuk alotropi dari unsure kimia fosfor.

Fosfor putih sangat mudah bereaksi pada udara, sehingga jika terpapara udara, Fosfor putih dapat terbakar secara spontan dan menghasilkan panas hingga cahaya yang tinggi.

Dikutip dari Kompas.com, Fosfor putih ditemukan pada 1669 oleh seorang apoteker/akemis berkebangsaan Jerman.

Saat itu fosfor putih digunakan sebagai racun bagi para pembunuh.

Karena sifatnya yang mudah terbakar, fosfor putih juga sempat digunakan sebagai bahan pembuatan korek api.

Kemudian, Fosfor putih mulai digunakan di dunia militer sebagai tabir asap.

Digunakan juga dalam produksi kembang api, asam fosfat dan fosfat, fosfat yang digunakan untuk memproduksi produk seperti pupuk dan deterjen.

Masih dari Kompas.com, fosfor putih pertama kali digunakan oleh kelompok nasionalis Irlandia (Fenian) dalam serangkaia serangannya pada abad ke-19.

Baca juga: Militer Israel Diduga Gunakan Bom Fosfor Putih di Lebanon

Baca juga: Menteri Israel Minta Warga Palestina Pindah ke Gurun Pasir, Usul Gaza Akan di Bom Nuklir

Alasan mengapa bom Fosfor putih berbahaya:

Bom fosfor putih terdiri dari dua kompunen utama, yaitu bahan peledak konvensional dan fosfor putih.

Fosfor putih dalam bom ini berada dalam bentuk partikel atau serpihan yang sangat kecil.

Saat bom fosfor putih meledak, bahan peledak menghancurkan bom dan melepaskan fosfor putih ke udara.

Ketika fosfor putih terpapar udara, ia akan mulai meledak terbakar secara spontan karena reaktivitas yang sangat tinggi.

Proses tersebut menghasilan cahaya yang terang nan tebal.

Kemudian efek dari bom Fosfor putih cukup berbahaya sehingga dilarang atau controversial.

Bom Fosfor putih dapat menyebabkan luka bakar yang sangat serius pada manusia, Fosfor putih yang terbakar melepas panas yang tinggi dan dapat menembus jaringan kulit dan daging.

Mengakibatkan luka bakar yang dalam dan berkepanjangan, luka bakar fosfor putih seringkali sulit untuk di obati hingga bresiko tinggi mengakibatkan kerusakan permanen atau bahkan kematian.

Baca juga: Israel Ancam Bom Rumah Sakit di Al Awda, al-Shorafa: Kami Tak Akan Pergi

Selain dampak pada manusia, bom fosfor putih juga dapat merusak property atau peralatan.

Api yang dihasilkan oleh fosfor putih sangat sulit untuk di padamkan, dan asap tebalnya mengganggu visabilitas dan menimbulkan bahaya tambahan.

Bom Fosfor putih juga memiliki dampak negative pada lingkungan, sisa fosfor putih yang tidak habis terbakar dapat mencemari tanah dan air.

Meskipun ada ketentuan yang melarah penggunaan fosfor putih terhadap target sipil, penggunaan fosfor putih dalam situasi militer adalah sah, seperti pencahayaan atau pemadam kebakaran, masih dapat diizinkan.

Masalahnya adalah ketika senjata ini digunakan dengan cara yang tidak sah dan menimbulkan dampak serius pada warga sipil.

Bom fosfor putih adalah salah satu senjata yang menjadi perhatian dunia karena dampaknya pada manusia, hingga lingkungan.

Oleh karena itu, penggunaan dan regulasi fosfor putih dalam konteks konflik bersenjata menjadi topic penting dalam hukum internasional dan peraturan senjata.

(Penulis adalah Siswi magang dari SMKN 2 Lhokseumawe)

Baca juga: SADIS, Seorang Kakek di Padang Tiji Tebas Kepala Tetangga

Baca juga: 13.000 Orang di Jerman Diminta Tinggalkan Rumah setelah Bom 1 Ton Ditemukan

Baca juga: Bercanda soal Bom, Perempuan WNI Ditangkap Petugas Bandara Malaysia